Produsen Suku Cadang Mobil Kanemitsu Bangun Pabrik di Indonesia
Sebuah produsen metal untuk suku cadang mobil di Jepang, Kanemitsu Co.Ltd mulai akhir tahun ini direncanakan memulai usaha patungannya di Indonesia.
Editor:
Dewi Agustina

Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah produsen metal untuk suku cadang mobil cukup besar di Jepang, Kanemitsu Co.Ltd mulai akhir tahun ini direncanakan memulai usaha patungannya di Indonesia bersama rekanan Indonesia PT Setia Guna Sejati (49 persen) dan JFE Corporation (3 persen).
"Kami belum memutuskan nama perusahaan tapi dalam waktu dekat akan kami umumkan memang," papar Masataka Onishi, eksekutif Kanemitsu Co.Ltd khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (16/7/2014).
Produksi Kanemitsu adalah suku cadang mobil seperti Pulleys, Sprokets, suku cadang AT/CVT, suku cadang air bag dan sensor plate.
"Namun untuk di Indonesia akan lebih memfokuskan produk Pulleys saja untuk pasokan kendaraan yang diproduksi di Indonesia," tambahnya.
Modal setor perusahaan patungan tersebut sebesar 1,6 juta dolar.
"Pada awalnya sekitar Desember 2012 pihak Indonesia menawarkan kerja sama tersebut. Setelah kami pertimbangkan dan melihat pasar Indonesia yang terus berkembang baik, akhirnya kami setuju membentuk perusahaan patungan dan kini dalam waktu dekat diharapkan sudah dapat diumumkan usaha patungan ini," jelasnya.
Lokasi pabrik akan berada di Kawasan Industri Jababeka Cikarang Bekasi. Apabila pabrik tersebut dioperasikan, maka merupakan pabrik atau usaha keempat di luar Jepang dari Kanemitsu Co.Ltd. Sebelumnya adalah Thailand (1999), Tiongkok (2006) dan di India.
Kanemitsu semula tanggal 10 Januari 1947 bernama Kanemitsu Doukou Welding Ltd di Honmachi, Akashi, perfektur Hyogo. Memulai usaha menjual toolboxes dan mengembangkan pulley dan memasoknya ke Mitsubishi Electric serta Toyo Kogyo (kini Mazda). Tahun 1998 mendapatkan penghargaan Science and Technology Agency Award dari pemerintah Jepang serta sertifikat ISO9001. Kanemitsu tercatat di Dibisi Dua pasar modal baik di Osaka maupun di Tokyo. Modal dasar 551 juta yen dengan 468 karyawan per 31 Maret tahun lalu.