Jelang MEA, Jepang Persiapkan Diri Kerjasama dengan Indonesia
Tanizaki pada awalnya ingin segera menyerahkan surat kepercayaan dari Kaisar Jepang kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Duta Besar Jepang yang baru dengan surat keputusan pemerintah Jepang 5 Agustus 2014 dan akan tiba di Jakarta 20 September 2014, berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi era perdagangan bebas di Asean (MEA) tahun 2015.
Pengalamannya yang sangat baik 20 tahun lalu saat berdialog dengan pihak Bappenas di Jakarta memberikan kepercayaan dirinya semakin besar untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara (Jepang-Indonesia) di masa depan.
"Kami sadar akan dimulainya masa perdagangan bebas khususnya di Asean mulai tahun depan. Oleh karena itu kita akan persiapkan dengan baik agar semua pihak dapat win-win solution bekerjasama dengan lebih baik lagi antara kedua negara di bidang perdagangan dan khususnya bagi perusahan Jepang yang berbisnis di Indonesia serta Asean semoga saja dapat bermanfaat perdagangan bebas dengan lebih baik nantinya," ujar Duta Besar Jepang untuk Indonesia yang baru, Yasuaki Tanizaki, khusus kepada Tribunnews.com di kementerian luar negeri Jepang (MOFA) Jumat(5/9/2014).
Tanizaki pada awalnya ingin segera menyerahkan surat kepercayaan dari Kaisar Jepang kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), "Semoga dapat segera disampaikan ke Bapak Presiden Indonesia," tekannya. Setelah itu menurutnya barulah bisa bekerja penuh dengan baik menjalankan tugasnya sebagai Duta Besar Jepang di Indonesia.
"Sekitar tahun 1994 saya pernah ke Indonesia dan saat itu menangani soal ODA (Official Development Assistance) Indonesia, sehingga banyak berurusan dengan pihak Badan Perencanaan Nasional (Bappenas). banyak kenangan manis dengan Bappenas karena berkenalan dengan orang-orang yang hebat di sana," lanjutnya.
Indonesia dianggapnya sebagai negara yang stabil, bagus dan sebagai pemimpin di Asia Tenggara, dipercaya olehnya dapat tetap menjadi pemimpin di Asia Tenggara dengan baik, dan terlebih dalam kaitan hubungan dengan Jepang dapat lebih baik lagi kerjasamanya di masa depan terutama dala pengembangan perekonomian Indonesia.
"Di bidang pembangunan jalur kereta api di Jakarta dengan sistem BOT diharapkan dapat mengatasi kemacetan dengan baik. Bahkan Jepang dapat memperkenalkan sistem perkeretaapiannya maupun penggunaan misalnya kartu elektronik transportasi sebagai pengganti tiket kereta api seperti Pasmo yang ada di Jepang."katanya.
Kerjasama semua pihak tentu sangat dibutuhkan agar semua hal dapat terlaksana dengan lebih baik lagi, "Jadi bukan hanya kerjasama antar pihak pemerintah tetapi berharap juga bisa kerjasama dengan lebih baik lagi dengan pihak swasta yang ada di Indonesia,"ujarnya.