Rabu, 17 September 2025

Ternyata Rusia Ingin Menguasai Pulau Hokkaido

Kesengsaraan rakyat Jepang memang luar biasa, terutama setelah perang dunia kedua berakhir 15 Agustus 1945 lalu

Editor: Hendra Gunawan
Richard Susilo/Kontributor Jepang
Hideo Odajima Direktur Museum Northern, Nemuro Hokkaido 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kesengsaraan rakyat Jepang memang luar biasa, terutama setelah perang dunia kedua berakhir 15 Agustus 1945 lalu. Jepang menganggap perang telah selesai, tetapi pihak Rusia justru memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil berbagai pulau yang ada di Jepang terutama dekat Hokkaido, di selatan pulau Sakhalin.

“Bukan hanya Rusia mengambil pulau-pulau kami tetapi 4.000 tentara meninggal saat perang 10 hari setelah 15 Agustus 1945 yang kami anggap sebenarnya selesai perang dunia kedua,” papar Hideo Odajima Direktur Museum Northern, Nemuro Hokkaido kepada Tribunnews.com Jumat (26/9/2014).

Dari jumlah sekitar 4.000 tentara tersebut hampir separuhnya adalah tentara Jepang dan separuh lagi tentara Rusia meninggal dalam peperangan mempertahankan berbagai pulau di dekat Hokkaido yang kini terkenal dengan permasalahan Teritori Utara (Northern Territories) Hoppo Ryodo. Empat pulau sudah 69 tahun dikuasai Rusia tidak dikembalikan kepada Jepang.

Keempat pulau itu adalah Empat pulau tersebut yaitu kepulauan Habomai di dalamnya ada Pulau Suisho, Etorofu, Kunashiri, dan Shikotan.

“Pada saat Rusia mengambil semua kepulauan Jepang termasuk Sakhalin bagian Selatan yang semula disepakati bersama diberikan ke Jepang, plus berbagai pulau lain termasuk kepulauan Kuril Selatan, sebenarnya Rusia juga mau mengambil pula Hokkaido. Itu yang disampaikan pihak Rusia kepada Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman (1945-1953). Namun Truman tentu saja menentangnya,” tekan Odajima lagi.

Selama ini bagi rakyat Jepang, tambahnya, menganggap sebenarnya tak ada penguasaan oleh Rusia karena selesai perang dunia kedua 15 Agustus 1945 yang masuk ke pulau-pulau tersebut adalah dianggap tentara Amerika. Kenyataannya tentara Rusia dan sekaligus mereka menguasai pulai tersebut.

Bahkan kemudian tahun 1969 Rusia mengusir setengah penduduk Jepang yang ada di pulau-pulau tersebut. Mereka terpaksa cepat-cepat ke luar dan pindah ke Nemuro, Hokkaido. Akibatnya kapal memuat berlebih orang sehingga tenggelam di lautan, banyak yang meninggal.

Sebanyak 80 persen penduduk pulau-pulau itu tiba di Nemuro, sisanya bisa tinggal di pulau masing-masing dengan syarat Rusia harus pindah warga negara menjadi warga negara Rusia, “Itu sebabnya semua pulau itu kini tak ada warga negara Jepang karena Rusia memang melarang ada yang ber warga negara Jepang. Kalau mau di sana harus warga negara Rusia.”

Odajima ingin sekali semua anak muda Jepang belajar sejarah Happo Ryodo dengan benar sampai detil sehingga tak melupakan sejarah, “Walau pun demikian kita perlu bertukar budaya, perlu baik dengan orang Rusia juga. Namun sebelum hal itu dilakukan, belajarlah sejarah dengan baik agar tak melupakan sejarah kepahitan yang ada pada rakyat Jepang.”

Sampai saat ini sudah 69 tahun rakyat Jepang berjuang merebut kembali 4 pulau tersebut. Kunjungan Presiden Rusia Putin ke Jepang terpaksa ditunda karena permintaan Amerika Serikat. Apakah setelah 69 tahun dan pertemuan PM Jepang Shinzo Abe dengan Putin di Tokyo Oktober mendatang bisa menghasilkan pengembalian 4 pulau tersebut?

Banyak kalangan pesimis mengenai hal itu tetapi penduduk Hokkaido khususnya daerah Nemuro dan sekitarnya, dekat Northern Territories tersebut yang usianya rata-rata sudah 79 tahun saat ini, tetap saja berharap kuat agar empat pulau tersebut dikembalikan ke Jepang pada akhirnya.

“Inilah kebahagiaan saya yang terbesar apabila empat pulau tersebut bisa kembali ke Jepang,” papar Hirotoshi Kawata, Pimpinan Liga Penduduk Chisima Kepulauan Habomai kepada Tribunnews.com Jumat (26/9/2014) lalu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan