Mulai Januari Mesin Transmisi Mobil Jepang Bisa Dibeli di Indonesia
Perusahaan Indonesia tersebut pertama kali anak perusahaan yang praktis 100 persen dimiliki KMW.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Misinya menjadi produsen mesin transmisi Jepang terbaik di Indonesia. Pembelian tanah tahun 2013, pembangunan pabrik dimulai 2 Oktober lalu, kini targetnya Januari 2015 sudah bisa beroperasi dan memasok mesin transmisi berbagai produsen mobil di Indonesia.
"Kita upayakan Januari tahun depan sudah operasi lalu bisa memasok ke berbagai produsen mobil Jepang di Indonesia," papar Masumi Takashima, President Kyowa Metal Works Co.Ltd (KMW) khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (9/10/2014).
Perusahaannya di Indonesia dengan nama PT Kyowa Synchro Technology Indonesia dimana 99 persen sahamnya dimiliki KMW dan sisanya dimiliki pribadi Takashima.
Perusahaan Indonesia tersebut pertama kali anak perusahaan yang praktis 100 persen dimiliki KMW. Lainnya adalah perusahaannya di Tiongkoka dan di India yang keduanya merupakan perusahaan patungan dengan pengusaha setempat.
"Di Tiongkok ya bisnis bagus tapi mulai sekarang kami akan konsentrasi penuh di Indonesia untuk pemasaran di Asia," ujarnya.
Selama dua tahun bolak balik ke Indonesia sudah sekitar sepuluh kali, Takashima menyatakan kebingungannya menghadapi pengurusan perizinan di Indonesia.
"Lain orang lain tanggapan. Jadi saya bingung. Oleh karena itu tampaknya harus pakai jasa konsultan dan sekarang semua sudah beres," katanya.
Di Jepang semua usaha dapat dilakukan sendiri tanpa perlu jasa konsultan sehingga dapat mengirit biaya pengeluaran perusahaan.
Target perusahaan di Indonesia, dalam tahun 2016 diharapkan dapat menghasilkan penjualan dengan nilai sekitar miliaran yen.
Lokasi pabrik di dalam kawasan industri Delta Mas Bekasi dengan luas sekitar 1,3 hektar dan saat ini sekitar 5 orang Jepang (pergi-pulang) plus 20 warga Indonesia bekerja di sana mempersiapkan operasional tahun depan.
Bahan baku pembuatan transmisi Jepang masih diimpor dari Jepang, namun kemudian dibuat di Indonesia.
"Bahan baku logam yang terbaik saat ini hanya ada di Jepang dan Jerman saja. Kami hanya membuat yang terbaik jadi harus impor dari Jepang bahan bakunya," papar Takashima.
"Nantinya pabrik di Indonesia itu akan mempekerjakan sedikitnya 50 orang dan 4 orang telah kami latih di Jepang selama 6 bulan dan kini sudah kembali ke Indonesia. Kami harapkan mereka jadi manager nantinya di Indonesia," katanya.
Di masa depan Takashima juga mempertimbangkan akan membuat beasiswa di Indonesia.
"Nanti kalau kita sudah menguntungkan sebagian akan kita buat beasiswa. Kini fokus dulu pada upaya memulai usaha," katanya.