Quartz Glass Jepang Bisa Simpan Data 300 Juta Tahun
Potongan kaca film khusus Quartz Glass atau sekiei garasu (kaca kuarsa), bisa menyimpan data selama 300 juta tahun.
Editor:
Dewi Agustina

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hasil penemuan teknologi baru Jepang ini cukup mengagetkan. Pengembangan bersama dari Hitachi Ltd bersama Universitas Kyoto, potongan kaca film khusus Quartz Glass atau sekiei garasu (kaca kuarsa), bisa menyimpan data selama 300 juta tahun.
"Kami baru saja menemukan teknologi untuk bahan dasar bagi penyimpanan data files, bisa menyimpan data tersebut selama 300 juta tahun dengan baik," papar Kumiko Yasui, eksekutif Hitachi Ltd khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (21/10/2014) pagi.
Potongan kaca (glass) tersebut berukuran sekitar 5 cm persegi satu sampai dua buah, telah berhasil dikembangkan menjadi tempat penyimpanan data dan bisa utuh selama 300 juta tahun lamanya. Pengeboran lubang kecil di bagian dalam kaca kuarsa oleh sinar laser khusus, dapat menulis informasi sekitar 6 kali lipat dari kecepatan konvensional.
"Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk menyampaikan kepada anak cucu informasi berharga. Bertujuan untuk mengkomersialkan tiga tahun mendatang terhadap pelestarian jangka panjang dari aset budaya dan dokumen resmi yang ada sekarang," tambahnya.
"Sekitar 2018 mungkin penemuan ini dapat dikomersialkan dibeli oleh umum," tambahnya.
Bytes informasi yang dapat dimasukkan sebesar 6 giga-byte pada kaca 8 mm tebal di 5 cm persegi. Kapasitas per satuan luas adalah sama dengan Blu-ray Disc.
Peralatan untuk menyimpan informasi berupa cakram optik populer dan semikonduktor. Pada saat ini kaca kuarsa yang tahan terhadap panas dan radiasi, tetapi jumlah informasi yang dapat direkam kecil. Menyesuaikan lensa arah sinar laser, sebagian dalam kaca itu juga mampu merekam data mikroskop optik.
Selain data teks atau gambar yang diubah menjadi dua dimensi kode bar, juga dapat memuat gambar dan karakter yang diproyeksikan menjadi tulisan.