Pemalsu Uang Jepang 10 Ribu Yen Dicokok
Polisi meringkus pemalsu uang kertas 10 ribu yen Jepang yang ternyata karyawan sebuah perusahaan, Rabu (29/10/2014) pagi.
Editor:
Rendy Sadikin
Laporan Richard Susilo, koresponden Tribunnews.com dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi meringkus pemalsu uang kertas 10 ribu yen Jepang yang ternyata karyawan sebuah perusahaan, Rabu (29/10/2014) pagi.
Pelaku bernama Naoto Takahashi menggunakan uang palsunya di sebuah toko konbini (convenent store) di daerah Bunkyoku Tokyo. Setelah ditangkap, polisi langsung mengusut pula kejadian bulan Juli lalu, juga pemalsuan uang palsu di daerah Otaku Tokyo. Ternyata dilakukan pelaku yang sama.
Takahashi saat membayar belanjaannya di sebuah konbini di Bunkyoku oleh petugas konbini uang tersebut dicurigai lalu memanggil polisi. Takahashi akhirnya mengakui perbuatannya tersebut.
Uang palsu 10 ribu yen tersebut menurut polisi ternyata hanya dari buatan sendiri menggunakan mesin printer komputer berwarna. Tentu saja tidak ada tanda air (watermark) nya seperti yang bisa dilihat pada uang kertas aslinya.
Bulan ini uang palsu di Tokyo ditemukan puluhan ribu lembar seperti di tiga tempat penjualan di daerah Ota Tokyo.
Kepolisian Metropolitan Tokyo menduga semua buatan Takahashi. Dari loker tempat kerja Takahashi ternyata juga ditemukan banyak uang palsu. Uang palsu masih lembaran, ada 140 lembar yang belum dipotong-potong menjadi ukuan uang 10 ribu yen sebenarnya.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai uang palsu ini dengan sanksi snagat berat di Jepang penjara sedikitnya lima tahun.
Pemalsuan uang ini umumnya dilakukan oleh orang bukan Jepang asli, tetapi keturunan China atau bahkan orang China dan orang Korea yang berada di Jepang. Apabila hampir ketahuan mereka biasanya langsung kabur pulang ke negaranya, ungkap sumber Tribunnews.com siang ini (29/10/2014).
Pihak Yakuza sendiri biaanya jarang melakukan hal ini karena hukumannya sangat berat tidak sebanding dengan resiko dan bisnis dunia hitam yang dilakukannya. Uang palsu terbaik dilakukan di Korea Utara terutama uang 100 dolar AS terbaru sangat sulit terdeteksi kecuali pakai pendetektor terbaru dari Jepang.