Teknologi Extention Sticker Permudah Para Penggemar Selfi
Produk stik selfie tersebut kemungkinan bisa dikeluarkan tahun depan jika produsennya bekerjasama dengan pihak penemu teknologi tersebut, Kato.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di Jepang stik selfie tidak terkenal dan sangat jarang sekali yang mau menggunakannya untuk memotret diri sendiri atau beramai-ramai. Mungkin karena malu, dianggap kampungan, seperti orang desa atau citra yang kurang baik. Tetapi di luar Jepang terutama di Asia banyak sekali orang menggunakan stik selfie seperti juga di Indonesia.
"Saya sering lihat orang Asia suka menggunakan stik selfie," papar Homei Miyashita PhD, dosen Kunihiro Kato yang menemukan teknologi terbaru Extention Sticker (ES), sebuah metode yang mentransfer secara eksternal sebuah input menggunakan pola stiker garis-garis, kepada Tribunnews.com, Kamis (30/10/2014).
Dengan ES tersebut para pengguna stik selfie nantinya akan sangat terbantu terutama dalam memencet ponsel iPhone mereka atau ponsel yang menggunakan android. Bagaimana caranya? ES tersebut merekat pada touch panel iPhone, menyambung pada bingkai atau tongkat stik selfie yang memang dibuat atau ditempelkan stiker ES tersebut. Lalu ujung bawah tongkat yang kita pegang (bagian tangan si pemegang), di situlah sudah bisa menekan tombol sehingga tak sulit untuk memencet tombol kamera.
Produk stik selfie tersebut kemungkinan bisa dikeluarkan tahun depan jika produsennya bekerjasama dengan pihak penemu teknologi tersebut, Kato.
Sementara iPhone juga akan mengeluarkan jam tangan elektronik seperti komputer dengan model touch panel di layarnya, juga akan menggunakan teknologi ES tersebut kemungkinan tahun depan. Cukup si pemakai jam tangan menyentuk tali jam tangan, sudah bisa mengendalikan jam tangan touch panel tersebut dengan berbagai aplikasinya.
"Kalau kita tak pakai interface ES tersebut, layar touch panel kan terbatas dan kecil melihat banyak tombol aplikasi, bisa saja saat memencet aplikasi karena begitu kecil, menjadi salah pencet aplikasi. Tapi dengan ES di tali jam tangan, sehingga sentuhan ke aplikasi bisa lebih luas, kemungkinan salah pencet aplikasi menjadi lebih kecil. Itulah keuntungan penggunaan ES," jelas Miyashita.
Diakuinya, teknologi ES yang ditemukan Kato tersebut memang saat ini sedang diincar banyak perusahaan (maker atau produsen elektronik) di Jepang.
"Masih dalam pembicaraan belum ada keputusan, belum ada kontrak dengan mereka," ungkap Miyashita.
Namun untuk produk stik selfie Miyashita sangat yakin jika dibuat produk itu, menjadi sangat mudah memotret dan memencet tembol maka stik selfie akan sangat laris terjual karena kemudahan penggunaan tersebut.