Obama Pernah Ditolak Makan Sushi di Restoran Jepang
Ternyata sempat ditolak oleh chef dan juga pemiliknya Jiro Ono. Tapi akhirnya diperbolehkan juga.
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tanggal 23 April 2014 Presiden Barack Obama makan sushi di Tokyo, mengunjungi Jepang bertemu resmi dengan PM Jepang Shinzo Abe. Begitu sukanya akan sushi dia memesan mau makan di restoran Sukiyabashi Jiro yang ada di Ginza Tokyo. Ternyata sempat ditolak oleh chef dan juga pemiliknya Jiro Ono. Tapi akhirnya diperbolehkan juga.
"Seminggu sebelum Obama datang saya dapat telpon dari kantor PM Jepang mengatakan bahwa Presiden Amerika akan datang. Saya kira hanya bercanda biasa, jadi saya tak ambil serius. Mereka tanya boleh makan di sana tidak Presiden Obama pada tanggal 23 April. Tentu saja saya tolak karena sudah penuh dengan reservasi. Orang Kantor PM Jepang mengatakan tunggu sampai habis setelah tamu pulang kita makan di sana boleh tidak?" begitulah cerita Ono kepada Tribunnews.com dan pers di Tokyo sore ini (4/11/2014).
Ono masih belum percaya tetapi keesokan harinya datang telpon dari kementerian luar negeri Jepang (MOFA) menanyakan dan mengkonfirmasikan hal serupa, "Akhirnya saya perkenankan makan di Sukibayashi Jiro restoran kami tetapi setelah tamu-tamu pulang," tambahnya.
Begitu diperbolehkan makan di sana, langsung saja selama seminggu sebelum 23 April, setiap hari anggota CIA berkunjung dan memeriksa terus-menerus restoran tersebut, memperhatikan semua yang dikerjakan oleh Ono membuat sushi.
"Saya juga bingung tanya ke pemerintah Jepang, kita kerja kan pakai pisau besar dan tajam untuk memotong ikan, apakah diperkenankan menggunakan di depan langsung Presiden Obama dan PM Jepang Abe? Kalau tidak bisa pakai pisau ya kita tak bisa bekerja," tambahnya lagi.
Pagi dan siang hari sebelum malamnya Obama tiba, semua tamu biasa diperiksa ketat oleh para intelijen sampai diminta memperlihatkan identitasnya. Begitu ketatnya penjagaan sebelum Obama datang, tekannya lagi.