Antisipasi Bencana, Jepang Undang Wartawan Kompas
Akasaka juga mengingat peristiwa tsunami tahun 2004 di lepas pantai Sumatera dengan gempa buminya pula
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada pers Indonesia, Inisiatif Pusat Pers Asing Jepang (FPCJ), khususnya inisiatif President FPCJ, Kiyotaka Akasaka, mengupayakan pengumpulan dana untuk mengundang satu wartawan dari Indonesia, khususnya yang tertarik kepada peliputan bencana alam, punya pengalaman saat bencana Tsunami di Aceh di masa lalu.
Terpilih Ahmad Arif, wartawan Kompas mulai 15 Januari 2015 akan diundang ke Jepang selama beberapa hari.
"Kami melakukan untuk persiapan antisipasi datangnya bencana, dengan melihat kepada pengembangan sistem informasi diseminasi untuk mitigasi bencana," ungkap Akasaka kepada Tribunnews.com sore ini (14/11/2014).
Ahmad diharapkan hadir di Tokyo tanggal 15 Januari 2015, "Kami sangat senang. Sebagai hasil dari meminta sumbangan kepada berbagai pihak, sebanyak 36 orang, guna menghadirkan wartawan Kompas ini."
Akasaka juga mengingat peristiwa tsunami tahun 2004 di lepas pantai Sumatera dengan gempa buminya pula, telah menghantam ribuan orang menjadi korban.
"Kami menonton relay pada malam hari dari TV lokal Indonesia. Anak saya dan saya ingat akan hal itu sehingga memunculkan inisiatif untuk mengumpulkan sumbangan bersama teman-teman lain."
Pengalaman Jepang dalam Gempa Besar Jepang Timur, adalah sama dengan pelajaran yang diperoleh Indonesia di Sumatera gempa dan tsunami.
"Oleh karena itu saya pikir itu adalah hal penting guna meminimalkan kerusakan ketika muncul gempa besar dan tsunami di masa depan dengan berbagi pelajaran dan pengalaman satu sama lain bersama-sama di Jepang ini nantinya setelah dia tiba di sini."
Pada simposium FPCJ nanti, kami percaya bahwa pembahasan peran wartawan akan berguna, sebelum Konferensi Dunia International oleh PBB tentang Pengurangan Bencana yang akan diadakan pada bulan Maret tahun 2015.
"Pengalaman Jepang dalam arti bahwa pencegahan bencana akan menjadi kesempatan yang sangat berharga. Arif dijadwalkan untuk memiliki pengalaman berharga nantinya dengan melihat sendiri ke Jepang Timur tempat Gempa Jepang besar dan daerah bencana gempa Hanshin-Awaji yang terjadi di masa lalu. Daerah yang dikunjunginya nanti itu kami yakin akan sangat berguna bagi Arif."
Indonesia sebagai negara sahabat Jepang yang telah berlangsung sejak lama, "Kami pikir orang yang berbagi pengalaman ini nantinya kami yakin dan berharap dapat memberikan banyak manfaat bersama serta dapat meningkatkan persahabatan kedua negara ini."