Pejabat Badan Rumah Tangga Kaisar Jepang Digerebek di Rumah Bordil
Seorang pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, berusia 50 tahunan, terperangkap ke dalam penggerebekan polisi terhadap sebuah rumah bordil
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, berusia 50 tahunan, terperangkap ke dalam penggerebekan polisi terhadap sebuah rumah bordil, pelayanan seks yang tidak memiliki izin lengkap. Polisi mengungkapkan kejadian penggeberekan mendadak tanggal 8 November lalu.
"Kami masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut, belum dapat mengomentari hal-hal lain," papar seorang petugas di Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang kepada pers Jepang, Selasa (18/11/2014).
"Kejadian ini bagi Jepang sangat memalukan karena seorang pejabat yang dekat dengan Kaisar Jepang seharusnya dapat menjaga kehidupannya dengan baik dan dijauhkan dari skandal seperti ini," ungkap Kitagawa, seorang pengusaha Jepang khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (18/11/2014).
Koji Takeda (53) sang manajer klub yang berada di Yotsuya-3-chime Shinjuku Tokyo bersama dua stafnya dan tiga pasangan laki-laki dan perempuan yang sedang telanjang saat digerebek, ditahan kepolisian Tokyo.
Bar tersebut seharusnya dan sesuai izin yang ada hanya untuk minum-minum dan makan, bukan untuk kebutuhan pelayanan seks seperti yang dilakukan saat penggerebekan, polisi menemui semua pasangan dalam keadaan telanjang.
Tanggal 8 November jam 10 malam polisi menggerebek mendadak bar tersebut berdasarkan informasi masyarakat. Semua yang ditangkap polisi mengakui langsung kesalahan mereka.
Pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran tersebut bertugas untuk mengurus keluarga Pangeran Akishino yaitu putra Kaisar sampai dengan musim semi tahun ini. Lalu dia mengambil cuti panjang sampai kini.
Club di Shinjuku tersebut melakukan promosi lewat situs online nya dan mengenakan biaya 8.000 yen bagi yang masuk klub tersebut. Sedangkan wanita hanya dikenakan 1.000 yen. Untuk datang seharian tanpa jam, hari Jumat paling mahal 100.000 yen per orang, dapat makan minum sepuasnya dan dapat mandi, sudah disediakan baju mandi dan kelengkapan lain.
Situs tersebut memperlihatkan sofa berwarna hitam yang empuk dan indah untuk duduk-duduk, makanan, minuman keras. Bahkan ada dua foto wanita sangat seksi dan terlihat remang-remang payudaranya.
Peraturan hukum Jepang dengan tegas melarang penggunaan narkoba dan melarang masuk mafia Jepang, Yakuza.
Polisi menduga bar tersebut telah menghasilkan sedikitnya 600.000 yen per bulan dengan kegiatannya selama ini yang ternyata menyajikan seks di dalam bar tersebut.
Informasi Yakuza silakan baca di www.yakuza.in.