Ada Apa Pesawat Kenegaraan Jepang Mendarat di Bandara SMB Palembang?
Pesawat terbang Jepang khusus seperti Airforce One, Boeing 747-400 mendarat dengan sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pesawat terbang Jepang khusus seperti Airforce One, Boeing 747-400 mendarat dengan sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Kamis (12/2/2015) kemarin. Kedatangan pesawat ini ternyata untuk mempersiapkan hal-hal darurat bagi kalangan VIP Jepang jika terjadi sesuatu dalam perjalanan ke luar negeri. Lalu mengapa di Palembang, bukan Jakarta?
"Kita melakukan latihan untuk para VIP Jepang seperti Kaisar, PM Jepang dan sebagainya. Mengapa Palembang, karena
kita belum pernah latihan dan mendarat di kota tersebut," papar seorang officer angkatan udara Pasukan Bela Diri
Jepang (JSDF) yang tak mau diidentifikasikan, khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (13/2/2015).
Latihan para anggota khusus penerbangan Jepang tersebut disertai pula anggota departemen pertahanan Jepang, dengan jumlah anggota 36 orang sejak 10 Februari sampai dengan hari ini yang akan kembali langsung ke Jepang. Perjalanan
dari Jepang semula ke New Kaledonia lalu ke Australia dan kini ke Indonesia. Sore ini dijadwalkan kembali ke Jepang.
Kedatangan di Palembang disambut oleh Danlanud Palembang Letkol PNB Sapuan dan jajaran.
Pesawat Boeing 747-400 dengan registrasi 20-1101 (JF 1101) ini mendarat tepat pada pukul 14.00 WIB kemarin.
Pesawat angkut militer tersebut memiliki nama resmi Seifu Senyo Ki yang dipimpin oleh Kolonel Takumi Okamoto, dan dipiloti oleh Major Fumio Hara.
Danlanud Letkol PNB Sapuan juga didampingi oleh Atase Pertahanan Jepang Jakarta, Captain Navy Hiroshi.
"Penerbangan ini bukan pertama kali ke Indonesia dan latihan ini memang sengaja mengunjungi ke berbagai kota di Indonesia yang belum pernah didatangi sebagai bentuk pengenalan. Bagaimana apronnya, bagaimana pendaratan dan lepas landasnya, di mana bagian emergencynya dan sebagainya sebagai bentuk antisipasi seandainya suatu waktu melakukan pendaratan darurat sehingga telah dikenal lokasi yang bersangkutan," jelas sumber itu lagi.
Latihan ke luar negeri ini sekitar dua atau tiga kali dilakukan angkatan udara Jepang dengan anggota yang berbeda-beda sesuai situasi dan kondisi saat itu.
PM Jepang Shinzo Abe yang telah menerima surat undangan Presiden Jokowi Januari lalu kemungkinan akan hadir ke Indonesia mengikuti acara Konferensi Asia Afrika 19-23 April mendatang.
Bukan tidak mungkin dengan rencana kedatangan kepala negara Jepang itu, latihan pun dilakukan ke Indonesia jauh-jauh hari, sebagai bagian dari antisipasi hal-hal yang tak diinginkan.