Orang Asing Punya Cita Rasa Makanan Lebih Kuat Dibandingkan Orang Jepang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bulan Desember tahun lalu, Washoku, makanan tradisional Jepang sudah tercatat dalam Warisan Budaya Dunia UNESCO. Namun Jepang memiliki satu cita rasa tertentu yang sangat khas berbeda dengan yang
dimiliki orang non-Jepang.

Itulah hasil penelitian yang dilakukan perusahaan Jepang Aissy Co Ltd belum lama ini terhadap 100 orang Jepang dan 100 orang asing termasuk di dalamnya beberapa orang Indonesia.

Orang non Jepang ternyata memiliki cita rasa yang lebih kuat daripada orang Jepang dalam merasakan suatu makanan atau minuman.

"Manusia biasanya merasakan lima dasar cita rasa yaitu manis, asin, asam, pahit, dan umami (cita rasa) pada setiap masakan atau makanan. Dari hasil survei ternyata ada perbedaan lebih dari 71 persen antara orang Jepang dan non-Jepang," ungkap hasil survei tersebut yang dilakukan terhadap 100 orang Jepang berusia 18-55 tahun laki-laki dan wanita, serta 100 laki-laki dan wanita non-Jepang usia antara 18-48 tahun.

Umami adalah yang ditemuka orang Jepang sebagai komponen rasa dari rumput laut dan (ikan) bonito (seperti ikan makarel). Meskipun ada tumbuh kesadaran di rumah dan di luar negeri, ternyata ditemukan adanya kekuatan yang kuat di kalangan warga Jepang mengenai Umami tersebut, berbeda dengan cita rasa non-Jepang.

Puluhan makanan dan minuman diajukan dengan masing-masing "kekuatan rasa". Kemudian, dalam masakan internasional khas sup, sup miso dan sup, dibandingkan dengan dunia memasak sup menemukan bahwa "rasa yang kuat" disenangi warga non-Jepang. Dibandingkan dengan teh hijau, teh hitam dan kopi, yang merupakan minuman khas negara, fitur teh hijau
Jepang ditemukan juga memiliki "kekuatan rasa" berbeda lainnya.

Sebagai hasil dari nilai rata-rata "kekuatan rasa" untuk makanan dan minuman digunakan lah analisis rasa ini, dengan hasil kekuatan rasa masakan Jepang 3,04, masakan asing dengan hasil 2,34.

Dengan kata lain, orang non-Jepang memiliki rasa yang kuat, tegas, barulah terasa dan dapat menilai dengan baik suatu makanan atau minuman. Sedangkan kalangan Jepang dengan cita rasa lembut, cita rasa Umami tersebut.

Perbedaan ini menurut survei tersebut antara lain karena pengaruh adanya empat musim di Jepang, hal-hal terkait  musim, dan hal-hal yang menyenangkan di mata, melihat lingkungan yang berbeda, juga penting, ikut mempengaruhi cita rasa untuk menikmati perlahan-lahan, tidak secara langsung.

Karakteristik yang berbeda tersebut membuat perbedaan antara makanan minuman Jepang dengan makanan minuman non-Jepang.