Polisi Wanita Jepang Berjaga 24 Jam di Nadeshiko Koban
Di Jepang mulai 25 Maret lalu sudah dicanangkan polisi wanita 24 jam berjaga di pos polisi (koban).
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jika di Indonesia akhir-akhir ini populer dengan polisi berjilbab, di Jepang mulai 25 Maret lalu sudah dicanangkan polisi wanita 24 jam berjaga di pos polisi (koban). Disebut dengan nama Nadeshiko Koban atau pos polisi wanita Nadeshiko. Khusus di Kyoto ada pula yang menjuluki Miyako Koban.
Pembuatan pos polisi wanita 24 jam ini dengan tujuan citra yang lebih ramah, wanita, anak-anak atau orang tua dapat merasa bebas untuk menghubungi polisi wanita.
Pos polisi wanita ini akan dikembangkan menjadi 27 tempat di 193 daerah. Lalu akan bertambah lagi 40 pos polisi menjelang tahun fiskal 2020 mendatang.
"Kalau polisi wanita apabila ada korban, wawancara pun bisa berlangsung nyaman, kalau pun dia menangis juga kita bisa mengelus punggungnya. Kalau laki-laki kan tidak boleh," kata seorang sersan di Kyoto, Kubo Chie (37).
Fumio Yamashita, Kepala Polisi di Kyoto pun membenarkan positifnya polisi wanita.
"Dengan adanya polisi wanita mengalami penurunan jumlah kasus kejahatan, kejahatan seks dan penipuan khusus proaktif untuk kegiatan tersebut. Cukup baik mengaktifkan polisi wanita di sini," katanya.
Selain pos polisi wanita yang memiliki simbol khusus pada pos polisi tersebut (ada tempelan stiker latar belakang warna pink dan wajah polisi wanita), di tempat tersebut juga diletakkan boneka polisi wanita dengan tombak sebagai citra senjata dan ketegasan polisi wanita.
Bukan hanya laporan kejadian, masyarakat juga akan semakin mudah melakukan konsultasi dengan para polisi wanita tersebut di pos polisi wanita yang tersedia.