Mau Dapatkan Proyek Nyogok Eksekutif JR Ke Pelacuran
Bukan hanya di Indonesia ada korupsi, jamuan mahal sana-sini.
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bukan hanya di Indonesia ada korupsi, jamuan mahal sana-sini. Di Jepang pun sampai saat ini terbukti ada korupsi dan polisi Jepang baru saja menangkap dua orang baik penyogok maupun penerima sogokan. Keduanya pun mengakui telah melakukan kolusi satu sama lain.
"Kami telah menangkap dua pelaku yang berkolusi, baik dari pihak yang meny ogok maupun yang menerima sogokan pada tanggal 10 April 2015 lalu," papar sumber Tribunnews.com Minggu siang ini (12/4/2015).
Mereka adalah Hideyuki Tominaga, 45, Kepala Divisi Pengembangan Japan Freight Railway, dan
Yusuku Saegusa, 47, manajer toko elektronik Kanaden.
Saegusa diduga telah menyogok sekitar 430.000 yen untuk membayari biaya ke lokasi pelacuran yang dikunjungi Tominaga antara Juni 2012 sampai dengan Agustus tahun lalu.
Mereka pergi ke lokalisasi pelacuran di Kawasaki, perfektur Kanagawa, sekitar 30 menit berkereta api dari Tokyo.
Upaya menjamu Tominaga yang juga pegawai negeri BUMN Jepang itu, dalam upaya agar Kanaden mudah mendapatkan proyek pekerjaan dan bisnis di Japan Freight Railway.
"Karena Tominaga adalah pegawai negeri maka ada kemungkinan hukuman akan jauh lebih berat, apalagi sebagai yang terima sogokan," papar sumber itu lagi.
Jamuan mahal sebagai upaya mendapatkan proyek dilakukan banyak pengusaha Jepang ke berbagai pejabat pemerintahan Jepang antara lain juga dengan mengunjungi restoran menarik No Pantsu Shabu-shabu.
Pelayan wanita restoran No Pantsu Shabu-shabu hanya pakai celemek saja tetapi tidak menggunakan bra dan tidak menggunakan celana dalam. Satu orang makan di restoran semacam itu dapat menghabiskan sekitar sejuta yen.