Toko Seks Otonano Omocha Sudah Berusia 50 Tahun
Toko ini sudah lama sekali ada di daerah hitam, lokalilasi seks Jepang, Kabukicho Tokyo yang juga dipenuhi kalangan mafia Jepang - Yakuza di sana.
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toko ini sudah lama sekali ada di daerah hitam, lokalilasi seks Jepang, Kabukicho Tokyo yang juga dipenuhi kalangan mafia Jepang - Yakuza di sana.
Salah satu yang tertua, sudah sekitar 50 tahun usianya, terus ada di sana sampai sekarang. Toko seks Otonano Omocha yang paling terkenal di Kabukicho dengan kelengkapan peralatan seks serta film, buku dan segalanya berbau seks.
"Kita sudah lama sekali di sini mungkin sekitar 50 tahun," papar petugas toko tersebut kepada Tribunnews.com kemarin malam (21/4/2015).
Satu yang pasti, anak-anak di bawah umur pasti ditolak diusir petugas tersebut seperti kelihatan ke marain malam, "Maaf ya kalau bisa kamu di luar saja ya," paparnya kepada seorang anak orang asing dalam bahasa Jepang. Mungkin anak itu tak mengerti tetapi ayahnya tampaknya kemudian langsung menyuruhnya tunggu di luar dan muka si anak tampaknya cemberut.
Tokonya tidak luas, mungkin sekitar 3 meter lebar dan ke dalamnya mungkin sekitar 7 meter saja, tetapi perhatian banyak orang seringkali mengunjungi toko tersebut.
Mengunjungi bukan berarti membeli, karena harganya juga tidak murah, "Barang-barang kita umumnya buatan Jepang asli jadi aman. Untuk dipakai main seks pun juga tidak berbahaya karena semua buatan Jepang ini sudah melalui pengujian dan tercatat di kementerian kesehatan Jepang, bukan barang sembarangan. Akibatnya barangnya juga mungkin tidak murah ya dibandingkan buatan China atau lainnya yang seringkali diimpor ke Jepang orang para pedagang yang cuma mau main untung saja," jelasnya.
Segala macam produk memang benar tertulis Made in Japan, mulai kondom, serta berbagai peralatan untuk bermain seks, termasuk seks keras seperti cambuk, pengikat, rantai, sampai baju khusus untuk bermain seks.
Harga yang tidak murah ini mungkin membuat para tamu yang uangnya pas-pasan jarang membeli di toko ini. Harganya seribu yen ke atas dan tak sedikit yang 5000 yen dan lebih dari 10.000 yen. Tentu saja ada pula yang murah di bawah 1000 yen misalnya gantungan kunci dengan motif alat kemaluan lelaki yang kecil dan sebagainya.
Buku porno dan film porno tentu saja juga tersedia di sana. Namun seperti peraturan Jepang berlaku, film porno harus disensor sendiri oleh pembuatnya khususnya bagian sensitif alat kelamin dengan di mozaik kan atau di buramkan. Apabila tidak demikian maka bukan hanya di penjual, si pembuat pun akan masuk penjara atau denda puluhan juta yen.
"Semua film porno di sini memang di sensor tak ada yang tidak di sensor. Kita menjual film yang legal di sini tak berani film yang ilegal," ungkap si penjual lagi, ketika di tanya di mana bisa membeli yang ilegal, "Wah saya tak tahu ya."
Film porno ilegal bukannya mahal tetapi justru sangat bersaing bahkan ada yang lebih murah dari yang legal. Harganya sekitar 10.000 yen untuk 5 DVD film porno yang ilegal. Bahkan karena terlalu banyak saat ini tidak sedikit yang menawarkan 12 DVD porno ilegal untuk 10.000 yen. Berarti satu DVD porno bisa berharga kurang dari 1000 yen. Sedangkan yang dijual di toko tersbeut satu DVD porno berharga sekitar 2.000 -an yen.