Akhir Juni Empat Pimpinan Suzuki Mengundurkan Diri
Osamu mengakui menghadapi masalah pergantian kepemimpinan karena pimpinan sekarang umumnya sudah lanjut usia.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Chairman Suzuki Motor Corporation, Osamu Suzuki kini berusia 85 tahun. Pria kelahiran Kota Gedo Perfektur Gifu ini merasa sulit turun dari jabatannya demi kemajuan Suzuki.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir Juni mendatang empat pimpinan Suzuki akan mengundurkan diri, apakah temasuk Osamu Suzuki?
"Saya jadi presiden sejak 1978. Meskipun tahun 2000 saya mengundurkan sebagai presiden, tapi akhir tahun 2008 akhirnya kembali menjadi Presiden Suzuki karena mantan Presiden Tsuda Hiroshi mengundurkan diri karena sakit," kata Osamu dalam jumpa pers belum lama ini.
Osamu mengakui menghadapi masalah pergantian kepemimpinan karena pimpinan sekarang umumnya sudah lanjut usia.
Itulah sebabnya akhir Juni mendatang 4 orang pimpinan Suzuki akan mengundurkan diri setelah RUPS Suzuki. Mereka adalah Tamura Jitsufuku, Wakil Presiden penjualan domestik Jepang berusia 65 tahun, Aizawa Naoki (63) Director and Senior Managing Officer serta dua orang lagi yang salah satunya kemungkinan Osama.
Sumber Tribunnews.com, Selasa (12/5/2015) mengungkapkan kemungkinan Osamu mengundurkan diri masih perlu dipertanyakan.
"Masih 50:50 kalau dia mengundurkan diri. Rasanya tidak mungkin Osamu mengundurkan diri," katanya.
Laporan keuangan triwulan Suzuki per 31 Maret 2015 menunjukkan pertumbuhan persentase penjualan mobil yang baik tiga tahun terakhir berturut-turut. Penjualan memang telah melebihi 3 triliun yen, namun dari segi nilai yen, hasil laporan finansial justru mengalami penurunan.
Penjualan mobil mencapai 2,87 juta unit dibandingkan tahun lalu, peningkatan 5,8 persen. Hal ini terbantu berkat penjualan domestik mobil jenis Hustler sangat baik mencapai 756.000 unit atau kenaikan 3,8 persen. Penjualan di India juga baik meningkat 1,17 juta unit atau kenaikan 11,1 persen. Namun penjualan di Thailand dan Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan penjualan.
Operating income mencapai 179,4 miliar yen, atau penurunan 4,4 persen dibandingkan tahun lalu. Persaingan sangat ketat dengan Daihatsu membuat biaya operasional Suzuki meningkat drastis sehingga mengikis pendapatan yang diperoleh Suzuki. Membuat profit operasi dalam negeri Jepang Suzuki turun 43,8 miliar yen.
Osamu berharap pertumbuhan penjualan di Indonesia tahun ini dan mendatang dapat terus semakin baik dibandingkan sebelumnya. Perlambatan penjualan di Indonesia diperkirakan karena adanya kenaikan harga BBM di tahun lalu.