Tak Sekadar Asal Buat, Tato Sebenarnya Gabungan antara Seni dan Jiwa
Pada tato sebenarnya memiliki unsur spiritual sehingga memiliki sinar atau aura yang terang dan indah.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelecehan tato semakin banyak akhir-akhir ini. Asal buat tato, si pemilik tato juga seenaknya mempertontonkan tatonya di muka umum. Bahkan ada film komersial yang memunculkan tato. Padahal tato itu harus diperlakukan anggun dan dijaga dengan baik, bukan untuk diobral, dipajang sembarangan saja di tempat umum.
"Akhir-akhir ini saya sering lihat orang di kereta tangannya penuh tato, sengaja tangannya ditunjukkan supaya kelihatan orang. Demikian pula di iklan tv juga tampak fokus diperlihatkan sengaja adanya tato, dan sebagainya. Kelihatan sekali tato menjadi murahan. Di situlah bukti pelecehan tato sebenarnya," kata artis tato paling terkenal di Jepang Horiyoshi III alias Yoshihito Nakano (67), yang pernah menjadi tukang las di galangan kapal di Shizuoka lulus SMP usia 17 tahun, saat diwawancarai khusus Tribunnews.com, baru-baru ini.
Menurutnya tato sebenarnya cantik, indah, bersinar dan penuh keanggunan.
"Yang menemukan kecantikan formal tato di tubuhnya adalah bangsa Jepang dan bangsa Polinesia/Mikronesia atau bangsa-bangsa di Pasifik Selatan. Lihat saja tato di badan mereka, sangat tepat dan sesuai pada tubuhnya. Pas banget," katanya.
Tetapi sekarang, tato di mana-mana hanya copy tak tahu lagi ke mana arahnya. Asal buat saja.
"Pihak barat banyak karena tertarik akhirnya dan mempelajari serta ikut-ikutan. Saya sangat sependapat dengan seorang profesor Universitas Hosei yang telah meninggal, Osamu Matsuda. Dia sangat spesialis tato. Menurutnya, tato harus dilestarikan dan bukan sembarangan asal buat. Kalau asal saja tato dibuat, itu sama saja dengan pelecehan terhadap tato itu sendiri. Saya sangat sependapat. Artinya, keindahan tato itu sendiri akan hilang," katanya.
Pada tato sebenarnya memiliki unsur spiritual sehingga memiliki sinar atau aura yang terang dan indah. Harus dijaga dengan baik. Bukan sebaliknya, malah suka sengaja dipertontonkan ke banyak orang.
"Apabila tak punya keaslian seperti itu, tidak ada penghargaan kepada tato, pasti tato tak akan bersinar. Orang yang melihatnya pasti terasa hampa. Jadi tato juga sebenarnya bukan hanya seni saja. Tetapi tato sebenarnya gabungan antara seni dan jiwa," ungkapnya.
"Itulah sebabnya, seorang wanita pun kalau ditato sembarangan, justru akan menjadi wanita murahan. Seandainya di tato dengan baik berisikan jiwa dan seni tato itu sendiri, maka jadilah wanita yang cantik yang penuh isi. Inilah spiritual sebuah tato," ungkapnya lebih lanjut.
Tato juga banyak terkait dengan mafia Jepang atau Yakuza. Info lengkap mengenai Yakuza silakan baca di www.yakuza.in.