Jepang Naikkan Kompensasi Korban Ledakan PLTN Fukushima 7 Triliun Yen
Pemerintah Jepang menaikkan platform bantuan kompensasi bagi korban ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima menjadi 7,07 triliun yen.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang menaikkan platform bantuan kompensasi bagi korban ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima menjadi 7,07 triliun yen setelah empat tahun ledakan tersebut diperuntukkan bagi puluhan ribu pengungsi yang masih menderita dalam perjalanan hidupnya sampai saat ini.
"Tokyo Electric Power Co (Tepco) akan menerima 950 miliar yen dana umum dari 6,125 triliun yen yang pernah dijanjikan pemerintah," ungkap sumber Tribunnews, Rabu (29/7/2015).
Permintaan Tepco kepada pemerintah Jepang dikabulkan karena sadar masih banyak korban yang menderita akibat ledakan PLTN Fukushima khususnya generator Nomor 1 nya.
Tribunnews.com melihat ke lapangan awal Juli lalu di Fukushima, mendapatkan kota sekitar Minami Soma, serta desa Iitate penuh dengan kekosongan, rumah tidak dihuni. Hal ini karena radiasi masih tinggi sekitar 1 hingga 7 mikro sievert di sana. Padahal radiasi normal bagi manusia hanyalah sekitar 0,05 mikro sievert per jam.
Meskipun mendapat banyak bantuan dari pemerintah Jepang dari uang pajak rakyat Jepang, harga listrik Tepco meningkat 25 persen sehingga tidak sedikit anggota masyarakat Jepang saat ini mengeluh.
Pembersihan atau netralisasi radiasi akibat bocoran nuklir dan sampah nuklir masih terus dilakukan Tepco dan diperkirakan perlu waktu puluhan tahun untuk bisa kembali normal seperti semula.
Pemerintah Jepang pun merencanakan mencabut perintah pengungsian dalam kurun waktu dua tahun mendatang dan memperkenankan pengungsi kembali ke tempatnya masing-masing.
Meskipun demikian diperkirakan penduduk setempat masih belum mau kembali karena tahu pengaruh radiasi yang tidak baik bagi kesehatan dan tingkat radiasi pun masih tinggi dalam radius 30 kilometer sekitar PLTN Fukushima tersebut.
Kiichi Isozaki (67) bunuh diri (Juli 2011) akibat stress dari ledakan nuklir Reaktor No.1 PLTN Fukushima dan pengadilan negeri Fukushima 30 Juni lalu mengabulkan tuntutan keluarganya memerintahkan Tepco membayarkan ganti rugi 67 juta yen. Istrinya, Eiko (66) menuntut 87 juta yen kepada Tepco. Istrinya juga meminta Tepco untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.