Bos Bitcoin Jepang Gelapkan Uang 1,1 Miliar Yen Ditangkap Polisi
Mark Karpeles (30), CEO Mount Gox Bitcoin Japan ditangkap polisi.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mark Karpeles (30), CEO Mount Gox Bitcoin Japan ditangkap polisi. Hari ini, Senin (3/8/2015) rumah dan kantornya sekitar jam 14.00 waktu Tokyo digerebek polisi Jepang. Berbagai dokumen termasuk komputer dan databasenya disita pihak kepolisian.
"Mark ditangkap polisi karena terbukti melakukan tindak pidana penggelapan uang 1,1 miliar yen pada proses bit coin," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (3/8/2015).
Bitcoin yang melakukan perdagangan dengan uang elektronik tersebut disalahgunakan dan uang sebesar 1,1 miliar yen digelapkan olehnya.
"Uang itu tercuri karena masuknya hacker ke sistem server kami," kata Mark beberapa waktu lalu kepada pers.
Namun dari penyelidikan polisi Jepang ternyata tidak ditemukan adanya bekas pembobolan server tersebut dan dengan bukti kuat tersebut polisi langsung menahan Mark, Minggu (2/8/2015) kemarin.
Perusahaannya selain mengelola uang individu juga mengelola uang perusahaan sehingga jumlah uang yang disalahgunakan menjadi sangat besar.
"Bitcoin bukan merupakan produk keuangan, dalam kontrak manajemen juga dinyatakan demikian dan semua terkait hal itu bukanlah dalam bentuk uang," kata Mark kepada pers beberapa waktu lalu.
Mark pernah membual menangani sekitar 80 persen dari transaksi Bitcoin global, mengajukan perlindungan kebangkrutan segera setelah uang siber tersebut dinyatakan olehnya hilang 850.000 koin atau senilai 387 juta dolar AS, akibat hacker.
Sistim Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009 oleh seorang guru komputer misterius yang sampai kini masih belum diketahui siapa sebenarnya yang menciptakan sistem ini. Banyak transaksi dilakukan untuk pasar gelap, penggelapan pajak, termasuk money laundering sehingga mulai banyak negara mencurigai belakangan ini.