Fujita Kanko Jepang Targetkan Gaet Puluhan Ribu Wisatawan Indonesia

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Juni 2015 lalu, Fujita Kanko Inc baru saja membuka kantor perwakilannya di Jakarta. Targetnya setahun ini kalau bisa sekitar 12.000 wisatawan Indonesia digaet ke Jepang.

Lalu tahun berikutnya lagi bisa 24.000 wisatawan Indonesia dan seterusnya. Namun itu pun masih sangat sedikit ketimbang wisatawan Thailand yang telah berhasil digaetnya masuk ke Jepang.

"Tujuan Fujita Kanko membuka kantor perwakilan di Jakarta ada dua hal. Inbound bagi kami supaya sebanyak mungkin wisatawan Indonesia masuk ke Jepang dan hal kedua, upaya kami untuk membuka hotel di Indonesia dengan cara Franchise atau Management Contract," kata Akira Kitahara, Executif Director, COO WHG Business Group Fujita Kanko Inc khusus kepada Tribunnews.com, Kamis (6/8/2015).

Fujita Kanko melihat potensi luar biasa banyak dari Indonesia bisa datang ke Jepang karena perekonomian yang jauh semakin baik serta bebas visa dengan e-passport dari setiap warga negara Indonesia.

Sebelum ada kantor perwakilan Fujita Kanko di Indonesia, grup hotel ini yang berjumlah lebih dari 60 hotel se-Jepang di bawah pengelolaannya itu, telah mendatangkan sedikitnya 5.900 wisatawan Jepang ke Indonesia.

"Dengan adanya kantor perwakilan ini dalam setahun sedikitnya kami berharap bisa mendatangkan dua kali lipat. Lalu tahun berikutnya berlipat kali lebih banyak lagi," katanya.

Jumlah 10 atau 20 ribu wisatawan dari Indonesia yang bisa ditarik masuk ke Fujita Kanko di Jepang dianggapnya masih sangat sedikit.

"Thailand saja yang populasinya sangat sedikit dibandingkan Indonesia 240 juta jiwa, kita bisa memasukkan kini sekitar 800.000 wisatawan ke Jepang," ujarnya.

Untuk itu Fujita Kanko akan berusaha berbagai hal guna melipatgandakan wisatawan Indonesia masuk ke Jepang. Misalnya dengan pembuatan situs dalam bahasa Indonesia sehingga masyarakat Indonesia bisa tahu apa dan siapa Fujita Kanko.

"Semoga saja tahun depan situs bahasa Indonesia itu sudah bisa diluncurkan sempurna sehingga orang Indonesia bisa membacanya dengan mudah," ungkapnya lebih lanjut.