Demi Wanita Selingkuhannya, Polisi Jepang Bunuh Sopir Taksi
Seorang polisi dari Perfektur Saitama, tetangga Tokyo, ternyata telah membunuh seorang sopir taksi berusia 58 tahun karena kekurangan uang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang polisi dari Perfektur Saitama, tetangga Tokyo, ternyata telah membunuh seorang sopir taksi berusia 58 tahun karena kekurangan uang.
Sersan polisi yang bertugas di pos polisi Stasiun Urawa, Shota Nakano (31) butuh uang untuk wanita selingkuhannya. Senin (14/9/2015) kemarin polisi menangkapnya.
"Saya memang terlibat percintaan dengan seorang wanita cantik dan saya membutuhkan uang saat itu," kata Nakano mengakui perbuatan pembunuhan tersebut kepada polisi penyelidik.
Nakano membunuh Toshiharu Terao (58), di rumahnya di Kota Asaka dan ditemukan mayatnya pada tanggal 4 September lalu.
Korban diikat dan dicekik lehernya. Dari autopsi yang dilakukan terbukti korban meninggal karena kehabisan nafas dicekik lehernya oleh Nakano.
"Benar, saya yang mencekik korban dengan menggunakan tali sampai dia lemas," ujar Nakano mengakuinya.
Meskipun demikian dia mengakui tak bermaksud membunuhnya.
Sampai dengan Maret 2015, Nakano ditempatkan di bagian kriminal di kantor polisi Asaka.
Oktober 2014 Nakano mengunjungi rumah Terao dalam kaitan investigasi kematian ayah Terao. Setelah penemuan mayat Terao, sebuah peti besi di dalam rumah Terao kedapatan kosong isinya, uangnya telah hilang.
Menurut kesaksian adik Terao isi uang di dalam peti besi itu sedikitnya satu juta yen.
Menurut sumber Tribunnews, Selasa (15/9/2015), polisi kini masih terus mencari tahu berapa jumlah barang dan uang yang hilang akibat tindak pidana pembunuhan ini.