Anak Nakal di Jepang Berusia 12 hingga 19 Tahun Ingin Jadi Anggota Yakuza
Kelompok anak muda nakal di Jepang, menjadi awal mula atau sumber bagi anggota baru kelompok mafia Jepang (yakuza).
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kelompok anak muda nakal di Jepang, menjadi awal mula atau sumber bagi anggota baru kelompok mafia Jepang (yakuza).
Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan kepolisian Jepang baru-baru ini kepada kelompok anak-anak nakal Jepang di berbagai tempat.
Survei dilakukan oleh Divisi Penanganan Anak Nakal Kepolisian Jepang dari Maret sampai Mei 2015. Dari jumlah responden sebanyak 358 orang ternyata 210 orang ingin sekali dan bercita-cita memasuki kelompok yakuza, ingin menjadi yakuza. Usia responden antara 12 tahun sampai dengan 19 tahun.
Dari sekitar 40 orang yang telah terlibat dengan Yakuza, mereka mengatakan 50 persen mengenal Yakuza dari kenalan. Ada pula 16 orang yang ditegur kalangan yakuza, "Mau masuk jadi anggota yakuza nggak?" dan ada pula 4 orang yang pergi langsung ke kantor geng Yakuza untuk minta supaya bisa diterima menjadi anggota yakuza.
Sebanyak 170 orang anak muda ini ternyata memiliki citra menjadi yakuza menakutkan juga. Dan yang memiliki citra negatif terhadap yakuza hanya ada 26 orang.
Lalu sebanyak 16 orang mengatakan, "Wah keren banget jadi anggota yakuza."
Kemudian 8 orang mengatakan, "Kalau jadi anggota Yakuza, pas kita lagi susah pasti dibantu, kan enak."
Melihat masa kini dipertanyakan juga apakah yakuza masih diperlukan. Ternyata dari 358 orang responden, 19 orang mengatakan masih perlu yakuza berada di tengah masyarakat.
Kemudian sebanyak 272 menentangnya dan 67 orang menyerahkan kepada individu itu sendiri.
Polisi menemukan juga bahwa perlunya penekanan pada pencerahan dan pendidikan anak SMP atau SMA termasuk yang tidak lulus sekolah atau yang suka bolos, memberikan pengertian mengenai bahayanya yakuza di masyarakat.
Info lengkap mengenai yakuza silakan baca www.yakuza.in.