Bandara Makassar Mulai di Survei Jepang untuk Perluasan
Bandara internasional Makassar Sultan Hasanuddin mulai dilakukan survei oleh Jepang
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bandara internasional Makassar Sultan Hasanuddin mulai dilakukan survei oleh Jepang dengan dana dari badan kerjasama internasional Jepang (JICA) dan dilakukan oleh Mitsubishi Heavy Industries serta Mitsubishi Corporation.
"Proyek ini adalah PPP (Public Private Partnership) yang dilakukan pihak swasta khususnya kelompok Mitsubishi di Indonesia. Tentu saja sepengetahuan PT Angkasa Pura I dan pemerintah setempat," papar Yuichiro Sano dari JICA khusus kepada Tribunnews.com sore ini, Jumat (16/10/2015).
Restrukturisasi bandara untuk perluasan bandara Sultan Hasanuddin di mana jumlah penumpangnya per tahun 2013 yang hilir mudik mencapai sedikitnya 9,43 juta orang dan terus semakin banyak dari tahun ke tahun.
Olehkarena itu perlu dilakukan survei lebih lanjut guna mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang dan kemungkinan antisipasi untuk masa depan bandara tersebut.
Sebagai perbandingan tahun 2013 bandara Soekarno Hatta dengan jumlah penumpang sedikitnya 60,13 juta.
Bandara internasional Makassar tampaknya akan menjadi hub regional serta untuk membangun kembali jaringan penerbangan Indonesia agar tidak terkonsentrasi penuh ke Jakarta saja.
Survei dilakukan selama stau tahun dan diperkirakan akhir tahun depan akan selesai.
"Survei ini dan pengembangan bandara tersebut nantinya diharapkan dapat memperkuat dan mengembangan ekonomi regional konektivitas wilayah timur Indonesia lebih baik lagi di masa mendatang."