Kamis, 18 September 2025

Polisi Jepang Selidiki 2 WNI Apakah Terkait Teroris ISIS

Polisi Jepang kini dengan serius memeriksa dua WNI yang ditangkap kemarin

Editor: Johnson Simanjuntak
Foto TBS
Deni Daniel (40) dan adiknya Irvan Arrizal (31) ditangkap polisi Jepang kemarin (25/11/2015) karena memperjual belikan sukucadang senjata api biasa, antara lain teleskop senjata api, peredam suara, pisau komandan dan sebagainya 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Jepang kini dengan serius memeriksa dua WNI yang ditangkap kemarin (25/11/2011) Deni Daniel (40) dan adiknya Irfan Arizal (31) karena memperjualbelikan suku cadang senjata api asli.

Kini polisi serius menyelidiki keterkaitan dengan serius terutama dengan kegiatan terkait ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang ada di Indonesia.

"Barang persenjataan api itu dikirimkan ke Indonesia dan Polisi telah menyita berbagai barang bukti tersebut yang jelas sangat dilarang di Jepang," papar sumber Tribunnews.com sore ini (26/11/2015).

Saat ini, tambahnya, polisi masih menyelidiki lebih serius keterkaitannya dengan serius dan hukumannya akan berat karena terkait jual beli senjata api, meskipun suku cadang sekali pun, yang dilarang sekali di Jepang dan hukuman sangat berat.

Irvan Arrizal (31) selama ini bekerja di perusahaan daur ulang bernama Yamamuro Katsushiten di daerah Katsushikaku Tokyo.

"Dia bekerja sudah agak lama dan di sini juga ada beberapa orang Indonesia bekerja yang juga teman-teman dia. Polisi juga sudah menyelidiki ke sini," ungkap seorang pimpinan perusahaan itu kepada Tribunnews.com siang tadi (16/11/2015).

Selebihnya eksekutif itu tak mau bicara, "Maaf ya polisi sudah menyampaikan agar jangan bicara dulu dengan siapa pun mengenai kasus ini," katanya.

Salah satu barang yang dikirim mereka ke AT, Jl. Majapahit, Semarang Jawa Tengah lewat kantorpos.

Dari facebook mereka kelihatan sekali postingan terkait ISIS dan juga berbagai senjata api yang diperdagangkan bahkan ada tulisan SOLD sudah terjual beberapa di antaranya. Penjualan tampaknya lewat facebook.

Polisi juga mendapatkan bukti kepemilikan 29 teropong senjata api tersebut serta 10 pisau komando yang biasa dipakai tentara profesional dimiliki mereka.

Polisi dengan serius menyelidiki keduanya saat ini bukan hanya soal senjata api tetapi juga keterkaitan dengan terorisme dan ISIS.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan