Pelajar Jepang Teriak Perkosaan, Lalu Merampok dan Membawa Kabur Mobil Korban
Pria tersebut mengalami luka-luka di kepalanya.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi perfektur Hyogo Jumat ini (18/12/2015) mengumumkan penangkapan enam siswa pria dan wanita yang menyerang seorang pria karena ada tuduhan palsu terjadinya pemerkosaan.
"Tengah malam tanggal 13 Desember seorang gadis usia 15 tahun bertemu dengan seorang pekerja kantor laki-laki usia 30 tahun dari Osaka daerah Yodogawa di sebuah toko di Kobe setelah mereka berkomunikasi lewat situs kencan Happy Mail," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat ini (18/12/2015).
Pasangan tersebut kemudian menggunakan mobil sang pria untuk mengunjungi taman terdekat di Nishinomiyahama.
Setelah mereka duduk di bangku, lima anak laki-laki, berusia antara 16 dan 18, mendekati pasangan itu dan berteriak, "Perkosaan!" Mereka memukuli habis lelaki tersebut.
Kelompok ini kemudian merampas 10.000 yen dan beberapa jam kemudian, anak-anak itu menggunakan mobil pria tersebut menuju konbini (convenient stores) untuk mengambil tambahan uang 100.000 yen dari kartu ATM sang pria tersebut.
Pria tersebut mengalami luka-luka di kepalanya.
Empat anak laki-laki dan gadis itu, yang telah didakwa dengan perampokan dan penyerangan, mengakui tuduhan.
Namun anak kelima membantah tuduhan, mengatakan polisi bahwa dia hanya hadir di tempat kejadian saja tidak melakukan apa-apa.
Pada bulan November 2015, eksekutif dari perusahaanpengelola situs chatting dan medsos Happy Mail ditangkap karena dianggap mendorong kegiatan prostitusi yang dilarang di Jepang.
Kejadian ini masih terus diselidiki polisi terutama aliran uang yang kemungkinan ke akun mafia Jepang (yakuza) sebagai bagian dari uang proteksi (mikajimeryo).
Info lengkap yakuza bisa dibaca di www.yakuza.in