Tidak Benar Ada Travel Warning Jepang Buat Sulawesi Tengah
Pembatalan wisatawan Jepang ke sana adalah keputusan pribadi mereka.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kabar yang berada di sebuah media adanya travel warning kepada Sulawesi Tengah khususnya Palu dari Kementerian Luar Negeri Jepang (MOFA) sama sekali tidak benar.
Pembatalan wisatawan Jepang ke sana adalah keputusan pribadi mereka.
"Tidak benar ada travel warning dari pemerintah Jepang untuk Palu Sulawesi Tengah. Kalau pun ada pembatalan wisatawan Jepang ke sana, itu adalah keputusan pribadi mereka masing-masing dan tak ada kaitan dengan travel warning dari Jepang," ujar seorang pejabat kementerian luar negeri Jepang (MOFA) kepada Tribunnews.com Selasa ini (16/2/2016).
Menurut Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola pada Minggu 14 Febuari lalu, sedikitnya 70 turis Jepang, telah mengurungkan niat mereka untuk melihat fenomena di atas langit Palu.
Hal ini dilakukan atas kecemasan mereka terhadap kegiatan teroris yang marak terjadi di Indonesia.
Pemberitaan media internasional juga mengenai teroris tersebut akhirnya membuat 70 turis Jepang membatalkan niat mereka untuk ke Palu guna melihat gerhana matahari di sana.
Sumber tersebut menambahkan, mungkin pihak Indonesia perlu menjelaskan kepada warga Jepang bahwa tempatnya aman dan dijamin tak akan ada permasalahan keamanan bagi kunjungan wisatawan Jepang ke sana.
"Apabila ada penjelasan dari pemerintah daerah setempat kepada wisatawan Jepang dan jaminan keamanan serta keselamatan, kami yakin wisatawan Jepang akan ke Indonesia khususnya bagi yang mau melihat fenomena Gerhana Matahari bulan Maret mendatang," katanya.
Namun yang pasti tidak ada travel warning apa pun dari pihak pemerintah Jepang mengenai Indonesia, apalagi mengenai Palu Sulawesi Tengah.