Polisi Jepang Menjaring Drone Mencurigakan Saat Tokyo Marathon 2016

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Jepang siang tadi (27/2/2016) dalam latihannya, berhasil menjaring satu drone mencurigakan yang terbang di atas rute Tokyo Marathon 2016 khusus Marathon Friendship yang dimulai pagi ini sepanjang 5 kilometer.

"Polisi memanfaatkan acara Tokyo Marathon 2016 ini sebagai awal praktek nyata mengantisipasi segala hal terkait terorisme dan ancaman bahaya lain serta ancaman keselamatan masyarakat," papar sumber Tribunnews.com sore ini, Sabtu (27/2/2016).

Berbagai latihan cepat tanggap tegas dan presisi dilakukan polisi hari ini di lokasi jalur Tokyo Marathon,  termasuk upaya menjaring drone yang dicurigai nantinya dengan alat jaring khusus.

Ribuan polisi besok akan dikerahkan untuk mengawasi jalannya Tokyo Marathon ke-10 sepanjang 40 km dari Balai Kota di Shinjuku sampai dengan Big Sight di Odaiba Tokyo.

Selain itu sedikitnya 1700 kamera pengintip (CCTV) di berbagai tempat juga diaktifkan dan dimonitor dengan ketat untuk melihat sesuatu yang mencurigakan nantinya, komunikasi dengan petugas di lapangan segera mengantisipasi segala yang mencurigakan di lapangan nantinya.

Kerja polisi dan pihak keamanan serta intelijen kali ini untuk mempersiapkan pula KTT G8 yang akan diadakan 26 Mei di Ise Jima mendatang.

Selain dalam bahasa Jepang petugas khusus yang bisa berbahasa asing seperti China, Korea dan Inggris juga dikerahkan untuk mengantisipasi semua hal internasional dari para peserta Marathon asing yang jumlahnya ribuan ikut serta dalam acara besok.

Jumlah peserta Tokyo Marathon sekitar 40.000 orang saat ini dan jumlah kedai perusahaan yang membuka tokonya di sepanjang jalur Tokyo Marathon sekitar 123 kedai.

Keuntungan panitia diperkirakan sekitar 3 miliar yen dalam penyelenggaraan acara internasional ini.