Pengadilan Tinggi Osaka Tolak Tuntutan Mantan Wali Kota Jepang yang Disebut Sakit Mental
Tuntutan Toru Hashimoto sebesar 110 juta yen atas tulisan yang dianggap mengejeknya itu, oleh Pengadilan Tinggi Osaka ditolak.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Wali Kota Osaka, Toru Hashimoto harus menelan pil pahit.
Tuntutannya sebesar 110 juta yen atas tulisan yang dianggap mengejeknya itu (karena Hashimoto disebut sakit mental), oleh Pengadilan Tinggi Osaka ditolak, setelah pengadilan negeri sebelumnya mengabulkan tetapi ganti rugi hanya 1,1 juta yen saja.
"Pengadilan Tinggi Osaka menolak tuntutan Hashimoto dan membatalkan keputusan Pengadilan Negeri Osaka," ungkap sumber Tribunnnews.com, Minggu (24/4/2016).
Menurutnya, pengadilan tinggi yang diketuai hakim Satoshi Nakamura mendukung penerbit Shinchosha atas artikel tersebut yang ditulis seorang psikiater dimuat pada edisi November 2011 majalah Shinchosa 45.
Menurut hakim Nakamura apa yang dituliskan psikiater tersebut dapat dipercaya karena dilakukan psikiater profesional dan juga berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
Awal April ini Pengadilan Negeri Osaka juga mengeluarkan keputusan memenangkan Hashimoto yang menuntut penerbit Bungeisha atas tulisannya yang menyebutkan Hashimoto menerima gratifikasi pelayanan seks gratis di tempat hiburan Tobita Shinchi.
Namun Hashimoto membantah keras dan dia ke sana sebagai Penasihat Hukum tempat hiburan tersebut.
Wakil Redaktur dari majalah Shincho 45 mengungkapkan rasa puas atas keputusan Pengadilan Tinggi tersebut.
"Sejak awal kami memang yakin tidak salah dalam pemunculan artikel tersebut," katanya.
Hashimoto sendiri belum mau berkomentar mengenai keputusan tersebut.