Kamis, 18 September 2025

Presiden Obama Menunduk Pejamkan Mata di Lokasi Jatuhnya Bom Atom Hiroshima

Menunduk dan memejamkan mata merupakan tanda dia meminta maaf

Editor: Johnson Simanjuntak
Foto NHK
Sepeda anak terbakar gara-gara bom atom Hiroshima, sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama bersama PM Jepang Shinzo Abe memasuki Hiroshima Memorial Museum yang berisi semua benda asli korban bom atom Hiroshima, tidak tercatat acara dalam daftar kunjungan Obama (insert) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar dua menit Presiden Amerika Serikat (AS) jam 17:40 waktu Jepang berdiri di depan monumen pusat jatuhnya bom atom Hiroshima dan menunduk serta memejamkan matanya.

"Menunduk dan memejamkan mata merupakan tanda dia meminta maaf walaupun dia tak perlu mengucapkannya. Bagi kami orang Jepang sudah cukup," ujar seorang warga Hiroshima kepada Tribunnews.com sore ini, Jumat (27/5/2016).

Barack Obama dalam pidatonya juga menekankan, "Kita harus punya keberanian untuk melakukan karena masing-masing punya pilihan, tidak terikat, bebas menyampaikan keinginannya. Oleh karena itu sudah selayaknya kita menuju perdamaian dan berusaha mengurangi jumlah persenjataan nuklir saat ini,"katanya.

Selain itu Obama juga sempat menyinggung pula kerjasama aliansi militer kedua negara bukanlah suatu hal yang untuk memperlihatkan kekuatan keduanya.

"Tetapi aliansi ini justru untuk menjaga perdamaian kita semua agar dapat menuju dunia yang damai sesuai yang diinginkan kita semua dan pada akhirnya bisa menciptakan kebahagiaan," ujarnya lagi.

Kedatangannya ke Hiroshima diakuinya untuk merasakan langsung semua penderitaan saat bom atom jatuh tersebut.

Suatu hal yang sangat penting supaya kita semua dapat melihat kepada masa depan dan yakin bahwa perdamaian ternyata sangat penting bagi kita semua dan itu diakuinya, semua ada di tangan para pemimpin negara di dunia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan