Tuntutan Hukum Filipina Terkait Laut China Selatan Kemungkinan Berdampak Negatif bagi China
Pengajuan tuntutan hukum Filipina terhadap China terkait Laut China Selatan ke Mahkamah Internasional kemungkinan akan berdampak negatif.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengajuan tuntutan hukum Filipina terhadap China terkait Laut China Selatan ke Mahkamah Internasional kemungkinan akan berdampak negatif terhadap China.
"Pengajuan tuntutan hukum masalah laut China Selatan oleh Filipina terhadap China ke Mahkamah Internasional diperkirakan akan ada kemungkinan berdampak negatif terhadap China," kata Kotani Tetsuo, staf peneliti Institut Jepang Bagi Hubungan Internasional, Lulusan Universitas Osaka Kyoiku kepada Tribunnews.com, Jumat (1/7/2016).
Menurutnya pembuatan pulau buatan di perairan internasional tersebut jelas menyalahi hukum internasional dan tuntutan Filipina ada kemungkinan menang terhadap China.
"Kemungkinan memang 50:50 mengenai pengadilan internasional ini," katanya.
"Apabila China kalah maka China untuk menutupi mukanya akan mengumumkan kepada rakyatnya kemungkinan hal-hal keras yang menentang keputusan tersebut dan memotivasi rakyatnya menentang keputusan internasional tersebut serta tindakan meningkatkan pertahanan lautnya di sekitar pulau tersebut," kata dia.
Yang terpenting, bagaimana hasil pengadilan dan bagaimana tanggapan rakyat China setelah itu.
"Barulah pemerintah China akan mengambil tindakan lebih lanjut," katanya.
Hal tersebut kemungkinan akan menimbulkan semakin tinggi ketegangan di laut China Selatan, pertikaian antara China dengan negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, Indonesia dan didukung oleh Amerika Serikat pula.
"Kemungkinan sih tentu ada saja jika China mau bermain curang di belakang pengadilan internasional tersebut. Tapi yang jelas banyak negara mengamati seksama hasil keputusan ini, termasuk Indonesia pasti menantikan hasil keputusan pengadilan internasional ini," kata Kotani.