Siapakah Pengganti Kaisar Jepang Setelah Akihito Mengundurkan Diri?
Kaisar Akihito akan mengundurkan diri dalam beberapa tahun ke depan terutama karena masalah kesehatan.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, Rabu (13/7/2016) kemarin mengumumkan Kaisar Akihito akan mengundurkan diri dalam beberapa tahun ke depan terutama karena masalah kesehatan.
Apa yang diderita Kaisar berusia 82 tahun selama ini?
Melihat riwayat Kaisar setelah meninggalnya Kaisar Showa, atau Kaisar Hirohito tahun 1988 langsung digantikan Kaisar Akihito, menjadi Kaisar Heisei.
Keadaan kesehatannya mulai menurun sejak Januari 2003 setelah diketahui ada tumor di perutnya.
Lalu dioperasi Desember 2003 untuk prostate cancer yang dideritanya.
Pertengahan Desember 2008 mengalami pendarahan di bagian perut dan sempat menyatakan keprihatinannya (stres) karena menganggap dirinya membuat masyarakat dan keluarganya sangat prihatin kepadanya.
Kemudian November 2011 Kaisar Akihito juga terpaksa harus dirawat di rumah sakit selama tiga minggu karena menderita bronchitis, sakit tenggorokan.
Selanjutnya hari Sabtu tanggal 18 Februari 2012 akhirnya Kaisar mengalami operasi jantung By-Pass.
Penyakitnya timbul lagi bulan Februari 2016 di mana Kaisar didiagnosa menderita influenza setelah menderita demam selama akhir pekan (27/2/2016).
Semua perawatan terutama operasi sudah pasti dilakukan di Rumah Sakit Universitas Tokyo di Tokyo.
Lalu bagaimana dengan putra putrinya serta kekaisarannya?
Saat ini Kaisar memiliki tiga anak yaitu dua putera, Pangeran Naruhito saat ini berusia 56 tahun, Fumihito Pangeran Akishino (50) dan Puteri Sayako (47).
Urutan tahta sebenarnya Naruhito setelah Kaisar Akihito (jika meninggal). Namun Naruhito tak memiliki anak laki-laki, hanya ada Aiko putri satu-satunya.
Tidak ada pengaturan anak wanita bisa menjadi Ratu, tahta kekaisaran tertinggi. Oleh karena itu sedang dalam pemikiran saat ini kemungkinan perubahan UU Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, selain memunculkan pasal baru mengenai kemungkinan Kaisar mengundurkan diri, juga memikirkan kemungkinan adanya pasal baru yang memungkinkan anak wanita menjadi Ratu, setingkat Kaisar.
Namun apabila pasal yang memungkinkan wanita menjadi Ratu tidak dibuat, Pangeran Akishino memiliki kemungkinan besar menjadi Kaisar selanjutnya menggantikan ayahnya, karena dia memiliki putera bernama Hisahito yang saat ini berusia 9 tahun.
Berarti apabila Akishino menjadi Kaisar maka penggantinya sudah pasti Hisahito.