Kekompakan Anggota Lemhanas di Jepang Beri Kecerahan Masa Depan Indonesia
Berbagai pertanyaan serius menarik dan kreatif banyak diajukan para peserta
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seminggu di Jepang ternyata memberikan banyak manfaat bagi para anggota program pendidikan reguler A Lemhahas Angkatan ke-54.
Bahkan sudah bisa berbahasa Jepang setidaknya menyebut Ohayougozaimasu.
"Saya selama ini menghandle rombongan paling bagus dari Lemhanas ini, sangat disiplin tepat waktu enak meng-handle nya," ujar Diana Ito, sang tour guide.
Mengikuti rombongan Lemhanas kali ini memang sangat ketat dan padat "jam terbang" nya.
Tak heran banyak peserta kecapaian setelah kembali ke hotel malam hari sejak ke luar pagi hari mengikuti berbagai program dari sekitar jam 7 pagi.
Satu hal yang paling menarik adalah kekompakan dari semua peserta rombongan selama perjalanan satu minggu studi ke berbagai lembaga, antara lain ke pihak angkatan laut Jepang, ke kementerian pertahanan serta ke kementerian luar negeri.
Berbagai pertanyaan serius menarik dan kreatif banyak diajukan para peserta selama diskusi tanya jawab dengan para pejabat pemerintahan Jepang.
Antara lain mengenai permasalahan Jepang dengan Korea Utara, soal peluru kendali serta juga
Jepang dengan China terkait masalah Laut China Selatan dan kepulauan Senkaku.
Selama perjalanan di dalam bis pun para anggota Lemhanas ini juga memperhatikan perkembangan kota Tokyo dan sekitarnya yang penuh dengan kemajuan, teknologi, serta bersih di mana-mana.
"Sampai di toilet pun Jepang bersih ya, memang luar biasa," ungkap seorang peserta Lemhanas tersebut.
Budaya antri di Jepang, bukan hanya manusia tetapi juga mobil atau kendaraan di jalan raya juga mengesankan para anggota rombongan.
Demikian pula budaya buang sampah sampai dirinci satu per satu ikut memberikan citra positif bagi anggota rombongan.
"Tuh lihat sampah pun dikantongi orang Jepang lalu baru dibuang ketika menemukan tempat sampah, luar biasa memang ya," ujar beberapa anggota.
Hampir semua yang ditanya Tribunnews.com menyatakan banyak manfaat, bahkan semakin bersemangat untuk membangun Indonesia sama seperti Jepang.