Jumat, 19 September 2025

40 Tahun Lalu Mantan PM Jepang Kakuei Tanaka Dipenjara Terkait Kasus Lockheed

Kasus transaksi pesawat terbang 195 juta dolar AS tersebut ternyata mengaitkan Perdana Menteri Jepang sampai masuk penjara.

Editor: Dewi Agustina
Nippon.com
Mantan PM Jepang Kakuei Tanaka 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus Lockheed, persekongkolan korupsi tak bisa terlupakan. Kasus ini melibatkan mantan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka, 27 Juli 1976 atau 40 tahun lalu, ditangkap polisi dan dijebloskan ke penjara.

Kasus transaksi pesawat terbang 195 juta dolar AS tersebut ternyata mengaitkan Perdana Menteri Jepang sampai masuk penjara, CEO Presiden Marubeni Corporation Hiro Hiyama, sampai kepada tokoh dalang (fixer) mediator paling terkenal di Jepang Yoshio Kodama yang sangat terkait erat dengan kalangan mafia Jepang (yakuza).

Bahkan Kodama berhasil merukunkan bentrokan dua kelompok besar Yakuza, Yamaguchi-gumi dan Tosei-kai, sehingga Kodama bisa dikatakan pula sebagai Don (King) nya Yakuza saat itu.

Lockheed adalah sebuah perusahaan aerospace Amerika Serikat (AS) yang sangat mendukung Space Shuttle Program AS.

Di paruh kedua tahun 1960-an, Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) dihadapkan dengan permintaan pesawat badan besar.

ANA, karena khawatir takut kalah dengan JAL milik pemerintah, menyuap Menteri Transportasi (Tomisaburo Hashimoto) dan Wakil Menteri Transportasi Parlemen (Takayuki Sato).

Mereka gembira terhalang permintaan JAL untuk pembelian pesawat besar. Penundaan memberi ANA kesempatan untuk mengejar dan membuka tawaran untuk produsen asing.

Tiga perusahaan AS besar memasuki perlombaan, masing-masing diwakili oleh shosha (perusahaan perdagangan).

McDonald Douglas, melalui Mitsui, berusaha untuk menjual DC-10 Boeing, melalui Nissho Iwai, mencoba untuk menjual 747 nya dan Lockheed, melalui Marubeni, ingin menjualnya TriStar di 30 juta USD per pesawat.

Lockheed memiliki track record yang lebih rendah untuk pesawat besar bila dilihat terhadap McDonald Douglas atau Boeing.

Marubeni, mengusulkan kepada Lockheed apabila mau berhasil harus pakai strategi diam-diam.

Lockheed lalu menghubungi Kodama telah menjadi agen rahasia untuk Lockheed sejak tahun 1969 dan telah membantu perusahaan dengan jumlah penjualan militer ke Jepang.

Dari pihak Lockheed yang terkait skandal ini adalah A.C. Kotchian, Presiden Lockheed Corporation, John W. Clutter, Kepala Kantor Lockheed di Tokyo.

Dari pihak Marubeni Corporation selain Presiden/CEO nya, Hiyama, juga ikut terlibat Toshiharu Okubo, Managing Director Marubeni, Hiroshi Itoh, karyawannya, Kunimitsu Nomiyama, serta sopir Itoh, Katsuhiro Matsuoka.

Lalu pihak kantor PM Jepang, selain Tanaka yang dipinjara, juga tanggal 27 Juli 1976 ikut dipenjara Sekretaris Politik Tanaka, Toshio Enomoto.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan