CEO Perusahaan Investasi Jepang Janjikan Untung Terus, Tipu Masyarakat 10 Miliar Yen
Tersangka telah ditangkap baru-baru ini karena melakukan penipuan berkedok investasi
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menjanjikan tidak akan rugi dan pasti untuk, Presiden perusahaan investasi Jepang Quest Capital Management, Naoyuki Matsui (47) berhasil menipu banyak orang dan mengantongi 10 miliar yen.
"Tersangka telah ditangkap baru-baru ini karena melakukan penipuan berkedok investasi menguntungkan sehingga berhasil mengumpulkan uang korban sebanyak sedikitnya 10 miliar yen," ujar sumber Tribunnews.com Kamis ini (25/8/2016).
Matsui menjanjikan nasabahnya, perusahaannya memiliki sistim otomatis khusus dalam sistem perdagangan otomatis saham di Jepang yang memungkinkan transaksi kecepatan tinggi seperseribu detik dan resikonya hampir tidak ada.
Dalam enam tahun terakhir operasinya di aberhasil mengeruk dana masyarakat sedikitnya 10 miliar yen.
Bahkan seorang nasabahnya menginvestasikan 2 miliar yen kepadanya dengan harapan dapat untung terus seperti yang dijanjikannya.
Salah seorang investor yang tertitipi tersebut dalam wawancara dengan NHK, mengatakan bahwa Matsui memiliki mobil mewah dengan gaya hidup yang mewah di apartemen mewah di Tokyo saat membicarakan kredit dengannya.
Matsui mengatakan kepada investor itu bahwa dia bekerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan besar asing yang ternyata belakangan diketahui polisi tidak pernah ada.
Sistim otomatis perdagangan internasional saham itu pun menurut polisi tidak ada, tidak seperti yang dipromosikan kepada para investornya.
Bahkan dengan tegas Matsui pernah menyatakan tidak akan pernah rugi kecuali Indeks Nikkai mencapai 1000 selama seminggu barulah merugi semua orang.
Dari Komisi Pengawas Sekuritas dan Pasar Uang sejak Maret tahun lalu telah menyatakan banyak masalah terhadap perusahaan Quest Capital Management tersebut, bahkan telah diperingatkan untuk menghentikan aktivitasnya, peringatan dari Biro Keuangan Daerah Kanto.
Matsui sendiri ketika ditangkap kepolisian sama sekali tak mau berkomentar dan meminta agar segera didampingi Pengacaranya.