Cemburu, Wanita Jepang Ini Telpon Isteri Pria Selingkuhannya 50 Kali Sehari
Tersangka juga mendatangi kediaman wanita, yang terletak di kota Showa, tujuh atau delapan kali.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kesal dengan banyaknya telpon, bahkan sempat 50 kali meneror dengan telpon per hari, seorang wanita Jepang, Misa Takekawa, 46, akhirnya ditangkap polisi karena dianggap merusak mental korbannya, seorang wanita, isteri pria selingkuhannya.
"Pada tanggal 7 Desember lalu polisi perfektur Yamanashi menangkap seorang wanita, tersangka Takekawa, karena diduga menguntit istri seorang pria yang jadi selingkuhannya," ujar sumber Tribunnews.com Selasa ini (13/12/2016).
Upaya menguntit dan meneror dengan telpon berkali-kali karena Takekawa merasa cemburu dengan wanita tersebut.
Antara September tahun lalu dan November 2016 ini, Miwa Takekawa, penduduk kota Kofu ini diduga melecehkan wanita, berusia 40-an, dengan lebih dari 2.000 kali panggilan telepon.
Tersangka juga mendatangi kediaman wanita, yang terletak di kota Showa, tujuh atau delapan kali.
"Saya masih memiliki rasa cemburu," ujar tersangka dikutip polisi.
Pada tahun 2007, Takekawa juga dituntut karena melakukan 6.400 panggilan untuk wanita yang sama selama tiga tahun.
Dia dilaporkan mengatakan kepada korban hal-hal seperti berikut.
"Kamu lebih baik berpisah dengan suami mu" dan "Anda harus masuk rumah sakit."
Takekawa didakwa telah melakukan tindakan pidana mengakibatkan cedera melalui penderitaan mental korbannya yang wanita itu.
Selain teror telpon tersebut, Takekawa juga dituduh telah merusak Mobil wanita korban juga.
Telah ditemukan beberapa kerusakan mobil, dan juga telah mulai mengalami masalah kesehatan, termasuk anoreksia dan pusing.
Seorang tetangga korban, yang sebenarnya enggan berbicara, mengungkapkan bahwa pasangan itu pindah ke daerah tersebut sekitar 15 tahun yang lalu.
"Suami tampaknya tidak berada di sekitar rumah karena mungkin banyak bekerja," kata tetangga. "Saya tidak banyak berinteraksi dengan mereka. Bahkan setelah tahu ada kasus tersbeut, saya telah mencoba untuk menjauhinya. Saya pikir [korban dan suaminya] masih tinggal di sana bersama-sama," ujar tetangga tersebut.