Google Tango Tren Belanja Online Warga Jepang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak dijual Desember 2016, ponsel yang menggunakan teknologi Google Tango khususnya Lenovo FHAB2 Pro semakin banyak dibeli dan menjadi tren belanja online warga Jepang.

Dengan menggunakan ponsel berukuran layar 6,40inch dengan ketajaman 1440 pixels x 2560 pixels, 1,8GHz octa-core Qualcomm Snapdragon 652 processor serta memori 4GM RAM, kita bisa melihat produk jualan seperti aslinya di ruangan kamar.

Misalnya kita mau membeli sofa untuk kamar. Dengan mengarahkan ponsel kamera ke lokasi kamar kita, lalu mengklik barang yang hendak kita beli, masuk ke dalam ruangan kita secara 3D, dengan ukuran sama, bisa mengetahui apakah barang yang mau dibeli pas atau tidak dari segi ukuran dengan kamar tersebut.

Termasuk apakah desain warna dan sebagainya cocok untuk ruangan.

Jadi barang yang akan dibeli seolah sudah ada di ruangan kita dengan ukuran sebenarnya dan calon pembeli tinggal menilai sendiri.

Ponsel ini bisa diexpand memorinya dengan kartu microSD. Menggunakan Android 6.0 dengan batere 4050mAh ukuran 179,8x88,6x10,7 berat 250gram, ponsel dengan single SIM (GSM) dapat menerima konektivitas Wi-Fi, GPS, Bluetooth, NFC, 3G serta 4G.

Sensor ponsel termasuk pula Compass Magnetometer, sensor Proximity, Accelerometer, sensor Ambient light, Gyroscope and Barometer.

Dijual di Jepang dengan harga sekitar Rp 6,8 juta.

"Senang sekali saya dengan ponsel ini semakin mudah membeli karena seolah bisa lihat sesungguhnya dan mencocokkan dengan ukuran yang tepat pada kamar kita atau ke badan kita, untuk barang yang mau kita beli," kata Ayaku Fukushima, seorang ibu rumah tangga di Tokyo kepada Tribunnews.com yang mengaku sering belanja menggunakan ponselnya.

Teknologi Google Tango ini juga sudah diikuti secara aktif oleh dua penjual terkenal Jepang seperti Muji Rushi dan Franc Franc yang menjual berbagai barang kelontong mulai furniture, fashion, makanan, alat tulis dan sebagainya melalui online internet.