Rabu, 12 November 2025

Trump Akan Kunjungi Mabes Komando Pusat Dan Komando Operasi Khusus AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membuat kunjungan pertamanya ke markas Komando Pusat AS

AP
Presiden Donald Trump dan ibu Negara Melania Trump menghadiri pesta Super Bowl di Trump International Golf Club di West Palm Beach, Fla, Minggu, 5 Februari 2017. (AP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, PALM BEACH-- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membuat kunjungan pertamanya ke markas Komando Pusat AS dan Komando Operasi Khusus AS.

Kedua Mako militer itu bermarkas di pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa, Florida.

Trump, yang juga Panglima militer AS, pada Senin (6/2/2017) dalam perjalanan kembali ke Washington setelah akhir pekannya pertama di luar Gedung Putih.

Trump menghabiskan akhir pekan di perkebunan di Palm Beach, Florida, dengan ibu Negara, Melania Ratna Indrayani Trump, yang tidak muncul di depan umum tak lama setelah suaminya memimpin AS.

Di MacDill, Presiden akan bergabung dengan pasukan untuk makan siang dan menyampaikan pidato.

Trump juga berencana untuk bertemu dengan Gubernur Florida Rick Scott sebelum penerbangan ke Washington.

Selama lebih sepekan ini pula Presiden Trump menghadapi kritikan buah telah menandatangani perintah eksekutif yang melarang masuknya warga negara dari tujuh negara ini selama 90 hari: Iran, Irak, Libia, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman.

Pembatasan ini merupakan bagian dari berbagai pengontrolan keimigrasian yang juga mencakup penundaan penerimaan pengungsi. Tampakya pembatasan yang berlaku selama pemerintahan Obama menjadi dasar daftar negara yang dilarang oleh Trump.

Negara-negara itu sudah masuk ke dalam kategori "negara-negara yang diwaspadai" setelah disahkan undang-undang oleh Kongres yang didominasi anggota dari Partai Repubik pada 2015 mengubah program penerimaan visa.

Program Bebas Visa memungkinkan warga negara dari 38 negara masuk ke wilayah Amerika Serikat selama 90 hari tanpa visa. Inggris, Prancis dan Jerman termasuk negara-negara yang dicakup dalam program itu.

Pengunjung dari negara-negara itu mengajukan Electronic System for Travel Authorization (ESTA) atau Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan. (AP/AFP/BBC)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved