Hashimoto, Sekolah Korea Utara Adalah Sekolah Gengster
Kasus ini dimulai Maret 2010 saat Hashimoto masih sebagai Gubernur perfektur Osaka.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belum lama ini keputusan pengadilan negeri Osaka menolak permohonan sekolah Korea Utara di Osaka yang menentang pemutusan subsidi pemda Jepang kepada sekolah tersebut.
Keputusan pemda yang dibuat oleh mantan Walikota Osaka Toru Hashimoto dengan dasar keadilan karena sampai saat ini tampaknya hanya sekolah Korut saja (terdiri dari 10 sekolah) yang diberikan subsidi besar.
"Ini jelas kebijakan yang diskriminatif dan ditujukan hanya kepada sekolah Korea," ungkap pihak sekolah Korut.
Tanggal 26 Januari 2017 pengadilan menolak tuntutan pihak sekolah Korut dan tetap memenangkan keputusan pemda Osaka untuk menyetop subsidi kepada sekolah tersebut.
Hashimoto pun berkomentar bahwa sekolah Korut adalah sekolah Gengster.
"Saya rasa, negara yang disebut Korea Utara dan kelompok geng nya pada dasarnya adalah sama," papar Hashimoto baru-baru ini setelah mendengar keputusan pengadilan tersebut.
Bahkan, tambahnya, "Sekolah Korut tersebut dikelola oleh gengster sindikat kejahatan Yakuza. Pasti warga Jepang yang benar kalau menyetop subsidi itu tak ada yang komplain," tekannya lagi.
Untuk itu Hashimoto ingin sekali memverifikasi detil hubungannya antara negara Korut dengan sekolah yang melakukan aktivitas ilegal tersebut, lanjutnya.
Kasus ini dimulai Maret 2010 saat Hashimoto masih sebagai Gubernur perfektur Osaka.
Dia mempertanyakan hubungan tersebut antara Korea Utara sebagai negara dengan Federasi Korea (Korea Federation) dan dengan sekolah Korut tersebut.
Bahkan menekankan akan meninjau ulang kebijakan subsidinya kepada sekolah Korut, tekannya saat itu.
Saat partai demokrat (DPJ) akan membebaskan sistim masuk SMA dari April tahun 2010, Takuo Kawabata, sebagai Menteri Pendidikan meminta agar sekolah Korut dikeluarkan dari isu penculikan yang dilakukan Korut.
Dari saat itulah Hashimoto meng inspeksi sekolah Korut. Lalu meminta pihak sekolah mencopt foto Pemimpin Korut dari dinding sekolahnya.
Kemudian Hashimoto meminta sekolah mengajarkan sesuai kurikulum Jepang. Lalu juga situasi keuangan sekeolah harus terbuka bisa diketahui masyarakat luas.
Itulah awal mula Hashimoto yang meninjau ulang sekolah Korut yang tentu saja ditentang sekolah tersebut dan berakibat pemutusan subsidi pemda Osaka kepada sekolah tersebut. Lalu sekolah menuntut balik pemda Osaka tahun lalu.