Kamis, 18 September 2025

Monozukuri, Mengupas Rahasia Penting Ciptakan Produk berkualitas Tinggi ala Jepang

Yuriko Sato menyampaikan tentang hasil penelitiannya mengenai perilaku pengembangan mahasiswa asing dan pekerja asing di Jepang.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Para peserta seminar pembahasan Monozukuri di Tokyo Jepang dari berbagai kalangan Indonesia dan Jepang, Sabtu (11/2/2017). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pekerja Indonesia yang bekerja di Jepang meluncurkan buku berjudul “Monozukuri - Rahasia mencapai produk berkelas dunia” yang memaparkan rahasia-rahasia penting untuk menciptakan produk berkualitas tinggi ala Jepang di Kampus Tokyo Institute of Technology (TokyoTech), Sabtu (11/2/2017) lalu.

"Buku ini sebenarnya merupakan bentuk sumbangsih mereka, putra-putri bangsa di luar negeri, untuk memajukan industri nasional. Peluncuran buku dilakukan dalam sebuah rangkaian acara seminar bertajuk Persiapan menuju dunia professional yang terselenggara berkat kolaborasi antara Persatuan Pelajar Indonesia di TokyoTech (PPI Tokodai) dan komunitas Enjinia Nusantara (EN) yang didirikan di Jepang oleh para pekerja Indonesia," kata Farid Triawan redaktur buku tersebut kepada Tribunnews.com, Rabu (15/2/2017).

Seminar dimulai dengan presentasi dari Yuriko Sato, seorang professor di TokyoTech, tentang hasil penelitiannya mengenai perilaku pengembangan mahasiswa asing dan pekerja asing di Jepang.

Professor Sato mengungkapkan bahwa peran penting pegawai asing adalah sebagai jembatan penghubung untuk kelancaran komunikasi antara negara asalnya dan Jepang.

Profesor Sato juga secara khusus mengapresiasi warga Indonesia yang selalu memiliki semangat tinggi untuk berkontribusi kepada tanah airnya.

"Dari hasil survey, saya menemukan bahwa orang Indonesia sangat ingin memberikan kontribusi untuk tanah airnya walau berada di luar negeri sekalipun," ujar Sato.

Sedangkan peluncuran buku Monozukuri diawali dengan pemaparan secara lengkap tentang isi buku oleh Farid Triawan yang juga merupakan salah satu penulis buku.

Farid memaparkan secara lugas bagaimana sebuah industri Monozukuri (manufaktur) Jepang dapat mempertahankan produknya di persaingan pasar dunia yang sangat ketat.

"Monozukuri merupakan ilmu dan falsafah dasar yang diterapkan dalam dunia industri manufaktur Jepang. Ilmu ini telah menjadi salah satu pilar penting yang menopang berdirinya imperium industri Jepang, baik di Jepang sendiri ataupun di seluruh penjuru dunia. Dengan menguasai dan menerapkan ilmu ini, siapapun bisa meniru metode orang Jepang dalam menciptakan produk berkualitas tinggi," ungkapnya.

Buku ini merupakan buku kedua komunitas Enjinia Nusantara setelah buku pertama "Bekerja Ala Jepang" terbit di tahun 2013.

Buku ditulis langsung oleh 21 pelaku industri dan pakar di bidangnya masing-masing ini resmi terbit pada Desember 2016 lalu.

Para peserta yang terdiri dari mahasiswa, para pekerja, dan umum ini menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi karena pada acara diskusi ini pula dibahas bagaimana mengembangkan karir di dunia profesional dengan baik setelah lulus dari kuliah.

Salah satunya disampaikan oleh Dedy Eka yang sekarang bekerja di IHI dan Indra Hermawan yang berafiliasi dengan perusahan Sumitomo Seiki.

Baca: Panitia Olimpiade 2020 Jepang Harusnya Sediakan Makanan Halal

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan