Kamis, 18 September 2025

Agar Tak Dikritik Donald Trump Nilai Tukar Yen Jepang Harus 100-110

Nilai tukar Yen Jepang harus antara 100 hingga 110 yen per satu dolar AS jika tidak ingin dikritik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Sayuri Shirai, Ph, anggota Dewan Kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) periode 2011-2016. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Nilai tukar Yen Jepang harus antara 100 hingga 110 yen per satu dolar AS jika tidak ingin dikritik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi.

"Menurut saya paling baik saat ini nilai tukar Yen Jepang antara 100 sampai 110 yen per satu dolar AS. Sampai 113 yen mungkin masih bisa untuk sementara waktu. Tapi kalau sudah mencapai 120 yen per dolar AS maka mungkin Trump akan berteriak lagi nannti," kata Sayuri Shirai, Ph, anggota Dewan Kebijakan Bank Sentral Jepang (BOJ) antara 2011-2016, Kamis (16/2/2017).

Shirai juga melihat target inflasi 2 persen bagi Jepang dianggap terlalu tinggi dan tidak perlu.

"Jepang tidak perlu terjadi inflasi begitu tinggi untuk bisa menggerakkan perekonomiannya. Hal ini akan berbekas pada pikiran ibu-ibu rumah tangga selalu akan menganggap harga-harga semakin mahal. Kalau sudah demikian mereka tidak akan keluarkan uang, ekonomi malah tidak berputar," kata dia.

Baca: Partai Oposisi Jepang Desak Menteri Pertahanan dan Menteri Kehakiman Mengundurkan Diri

Bukan hanya itu saja, kebijakan tingkat bunga minus (negative interest rate) BOJ juga dikritik Shirai karena kenyataan tidak berhasil.

"Kebijakan suku bunga minus BOJ tidak berhasil. Pihak investor lembaga, banking, asuransi lembaga pensiun, semua mengkritiknya. Belum lagi upaya menjaga pertumbuhan suku bunga di angka sekitar nol persen terlalu lama. Sudah waktunya suku bunga dinaikkan mungkin menjadi 0,55 persen di Jepang," jelasnya.

Jika suku bunga dinaikkan maka semua perangkat dan pelaku perekonomian akan semakin bergerak lagi lebih baik.

"Yang ada sekarang pihak pemilik obligasi Jepang, di mana BOJ berusaha mengontrol perputaran 83 triliun yen obligasinya (JGB) malahan bukan berusaha mencari keuntungan, uang malah disimpan begitu saja. Hanya mengumpulkan devidennya saja sehingga uang semakin banyak menumpuk tak tahu apa yang mesti dilakukan," kata dia.

Jika uang hanya disimpan saja akhirnya roda perekonomian tidak jalan, target yang ingin dicapai 2 persen inflasi pun tidak akan terjadi.

"Inilah bedanya Jepang dengan negara AS atau Eropa dan lainnya. Kalau di Jepang 90 persen JGB dimiliki oleh dalam negeri dan asing hanya 10 persen sehingga lembaga investasi dalam negeri sangat berperan penting dalam perekonomian Jepang. Tapi kalau mereka menyimpan uang saja, tak digerakkan, bagaimana perekonomian bisa berputar?" katanya.

Dengan demikian Shirai mengusulkan selain meningkatkan suku bunga bank menjadi sekitar 0,55 persen, kontrol BOJ pun diturunkan bukan terhadap 83 triliun yen tetapi terhadap sekitar 53 triliun yen sesuai target yang dilakukan kementerian keuangan Jepang.

Melalui upaya tersebut Shirai percaya perekonomian Jepang akan bergerak semakin baik dan semakin sehat di masa depan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan