Kamis, 18 September 2025

Seni Modern Jepang, Bisa Mendengarkan Suara Salju

Karyanya tersebut dengan mudah menjadikan sebuah lagu apabila kita kepalkan salju pada garis-garis lima baris tersebut

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Karya Keiko Honma dipajang di Tokamachi perfektur Niigata dengan Ishiguchi sedang menjelaskan karya tersebut Selasa ini (28/2/2017). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Artis Jepang memang sangat kreatif, salah satunya adalah Keiko Honma yang menampilkan karyanya di Tokamachi Perfektur Niigata sejak 25 Februari sampai dengan 12 Maret mendatang dengan tema karya Mendengarkan Suara Salju.

"Karyanya memang sangat unik artis seni modern ini. Dengan bingkai-bingkai yang ada lalu lima lintang garis-garis di tengah tempat bersalju lebat ini, menghasilkan suara salju di tengah desiran dan turunnya salju yang lebat," papar Hiroo Ishiguchi, aktivis dari NPO Echigo-Tsumari Satoyama Tokamachi Perfektur Niigata kepada Tribunnews.com, Selasa (28/2/2017).

Karyanya tersebut dengan mudah menjadikan sebuah lagu apabila kita kepalkan salju pada garis-garis lima baris tersebut, dari jauh akan kelihatan seperti not-not balok membentuk sebuah nyanyian.

"Dengan not not balok terekat pada tali-tali, orang yang tidak mendengar pun melihat not not balok itu dapat melihat not-not balok dan mengimajinasikan seolah mendengarkan suara atau nyanyian lagu di tengah salju lebat ini," tambahnya.

Karya-karya bukan hanya artis Jepang tetapi artis dunia, seperti dari Finlandia, Taiwan dan sebagainya dipamerkan saat ini di kota Tokamachi perfektur Niigata yang menarik ribuan pengunjung saat ini datang dalam bentuk kelompok-kelompok termasuk wisatawan Jepang sendiri dari berbagai kota.

Karya para artis Jepang memang mendominasi festival seni modern (gendai art) di kota tersebut sampai dengan 12 Maret mendatang, dapat dilihat dengan bebas di beberapa tempat.

Namun bagi yang tak terbiasa dengan salju mungkin membutuhkan fokus lebih dan perhatian penuh untuk mencapai beberapa tempat karya seni tersebut karena berada di atas bukit yang bersalju tebal setinggi sekitar satu meter.

Sepatu pun berupa boot khusus yang masih harus diikatkan pula pada sebuah rotan memutari telapak kaki kita, agar memiliki kekuatan mencakar kaki pada salju lebih baik pada salju yang empuk saat matahari tak bersinar penuh, tapi juga menjadi licin saat matahari bersinar penuh, membuat kita mudah slip jatuh bila tidak hati-hati berjalan menuju lokasi karya seni modern tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan