Tindakan Korut Luncurkan Rudal Jelang Pertemuan China-AS Untuk Buktikan Kedaulatannya

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketika Korea Utara (Korut) meluncurkan rudalnya kembali kemarin jam 6:42 pagi waktu Korea, Jepang langsung dalam keadaan siap siaga 1.

Alat anti rudal langsung siap tembak dan pesawat Cobra Ball RC-135S langsung diluncurkan.

Apa sebenarnya maksud peluncuran rudal kemarin (5/4/2017) oleh Korut?

"Peluncuran rudal itu untuk membuktikan kepada dunia khususnya kepada Chgina dan Amerika Serikat (AS) di mana kedua pimpinannya akan bertemu dan berdialog hari ini (6/4/2017) bahwa Korut adalah negara independen. Negara itu ingin memberitahu dunia, bahwa tak ada yang bisa mengatur dirinya," papar Pyong Jiniro, ahli Korea Utara yang juga Pemred majalah Korea Report.

Rudal diluncurkan dari selatan Hamgyong (dari kawasan Tongchang-ri, dekat perbatasan dengan China) menuju laut Jepang jatuh 9 menit kemudian, 500 kilometer, mendekati daratan Jepang.

Selain rudal menengah dari darat Korut juga memiliki kemampuan serta uji coba berkali-kali rudal balistik kapal selam mereka (SLBM) dari kapal selamnya.

Kepala Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) Yukiya Amano mengatakan fasilitas produksi uranium yang dimiliki Korut telah meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.

Rudal jarak menengah KN-15 dengan kecepatan 60 km per jam itu adalah jarak menengah dan terdeteksi langsung oleh sistim anti rudal canggih THAAD yang dimiliki Jepang saat ini.

Peluncuran kemarin dengan rudak berkecepatan sangat lambat hanya 60 km per jam padahal di masa lalu bisa mencapai 189 km per jam.