Kamis, 14 Agustus 2025

Ditemukan Uang Rp 14 Miliar di Markas Teroris Marawi, Siapa yang Mendanai?

Pasukan marinir Filipina menemukan uang Rp14 miliar di sebuah rumah di wilayah konflik Marawi. Siapa yang mendanai kelompok itu?

Penulis: Rendy Sadikin
Newsline.ph
Pasukan marinir Filipina menemukan uang senilai 52,2 juta peso atau setara dengan uang Rp14 miliar di sebuah rumah di wilayah konflik Marawi, Filipina Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Pasukan marinir Filipina menemukan uang senilai 52,2 juta peso atau setara dengan uang Rp14 miliar di sebuah rumah di wilayah konflik Marawi, Filipina Selatan.

Seperti dilansir dari NEWSLINE.ph, Selasa (6/6/2017), rumah yang terletak di dekat Jembatan Mapandi, Kota Marawi, diketahui merupakan pos Maute, kelompok teroris yang meneror wilayah Marawi.

Selama 12 hari, jembatan tersebut memang dikuasai oleh kelompok Maute dan menjadi tempat perlindungan bagi mereka dari serangan militer Filipina.

Tak hanya uang, pasukan marinir yang melakukan operasi pembersihan, juga menemukan cek senilai 23,7 juta peso atau setara dengan Rp6,3 miliar.

Dilaporkan marinir tersebut, terdapat pula senapan mesin yang ditinggalkan oleh para anggota kelompok Maute.

Militer Filipina terlibat baku tembak dalam pertempuran melawan kelompok pemberontak Maute yang pro-ISIS di Kota Marawi, Filipina.
Militer Filipina terlibat baku tembak dalam pertempuran melawan kelompok pemberontak Maute yang pro-ISIS di Kota Marawi, Filipina. (Repro/KompasTV)

Saat anggota Maute terdesak, rumah dan berikut isinya ditinggalkan oleh para teroris tersebut.

Selanjutnya, uang dan cek itu diserahkan kepada gugus kerja khusus untuk Marawi.

Teroris Maute telah memerangi pasukan pemerintah sejak 23 Mei di Kota Marawi.

Aksi itu dilakukan untuk melindungi pemimpin kelompok cabang Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) di Filipina, Isnilon Hapilon.

Isnilon yang gagal dibekuk, namun diyakini masih berada di wilayah Minadao selatan.

Hapilon diduga bekerja sama dengan kelompok Maute untuk membentuk kekhalifahan ISIS di kawasan itu.

Kekerasan yang terus berlanjut di Marawi memaksa Presiden Rodrigo Duterte menerapkan status darurat militer pada 23 Mei lalu.

Pejuang Moro

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menerima tawaran pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (Moro National Liberation Front/MNLF), Nur Misuari.

Pimpinan MNLF bersama 2.000 anak buahnya akan bergabung dalam perang melawan teroris Maute yang berafiliasi dengan ISIS, di kota Marawi.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan