Pelajar Indonesia di Tokyo Dikabarkan Hilang, Yosia Ternyata Sengaja Ingin Menyendiri

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelajar Indonesia yang belajar bahasa Jepang di Tokyo, Yosia Trifosa Siregar (24) sejak Juli 2016 hingga 24 Juni 2017 di sekolah bahasa Unitas Tokyo ternyata ingin menyendiri.

Yosia tak mau berkomunikasi dulu dengan siapa pun sampai dengan Jumat (21/7/2017) ini.

"Dia tak mau dulu komunikasi dengan siapa pun, dia ingin sendiri dulu, ada urusan pribadi dulu dengan seseorang. Bahkan dengan orangtuanya sendiri, dengan pihak kedutaan besar Indonesia yang ada di Tokyo dia masih belum mau bertemu," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (21/7/2017).

Pihak kepolisian Tokyo mencari Yosia setelah ada laporan kehilangan wanita Indonesia tersebut kepada polisi Selasa 18 Juli lalu.

Baca: Pelajar Indonesia Dikabarkan Hilang di Tokyo Jepang

Kemudian 19 Juli polisi menemukannya dalam keadaan sehat dan kini berada di tempat tertentu yang diketahui polisi Jepang.

"Ayahnya memang datang dan melapor kepada polisi dan itulah sebabnya polisi Jepang mencarinya. Tak lama ditemukan di tempat tertentu dan sampai kini masih ingin menyendiri," kata sumber itu.

Masih belum diketahui kapan Yosia bersedia bertemu dengan ayahnya atau pihak KBRI.

"Yang pasti Yosia dalam keadaan sehat, tidak ada luka atau apa pun dan tidak ada kasus kriminal atau apa pun. Dia hanya ingin sendiri saja saat ini," ujarnya.

Visa pelajar Yosia sampai dengan tanggal 28 September 2017.

Upacara graduation wisuda selesai sekolah diadakan 24 Juni 2016 oleh Unitas.

Setelah upacara wisuda tersebut, Yosia sudah tak ada kontak lagi dengan pihak sekolah Unitas.

Namun temannya di sekolah Unitas menyatakan bahwa Yosia punya pacar orang Jepang di Tokyo.

Dari informasi pencarian Yosia, pacarnya bernama Yokawa, seorang manajer di Japan Airlines (JAL) Tokyo.

Namun setelah Tribunnews.com mengkonfirmasi ke sumber di JAL, tidak ada karyawan apalagi manajer dengan nama Yokawa di JAL.