Pemindahan Non Karir Jadi Sekretaris Kedutaan Jepang di Itali Dianggap Tak Wajar
Koran Asahi Jepang menurunkan berita tentang ketidakwajaran penunjukan seorang non karier dari Jepang menjadi Sekretaris Kedutaan Jepang di Eropa.
Editor:
Dewi Agustina
lihat foto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Koran Asahi Jepang menurunkan berita pagi ini tentang ketidakwajaran penunjukan seorang non karier dari Jepang, Akiko Tani yang dipindahkan dan menjadi Sekretaris Kedutaan Jepang di Eropa khususnya di Itali sejak 6 Agustus 2017.
"Menurut pejabat di Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI), Tani adalah birokrat non karir, dan pemindahan tugas ke kedutaan Jepang di negara barat tidaklah wajar," tulis Asahi, Selasa (15/8/2017).
Melihat dari perpindahan birokrat Jepang khususnya dari Jepang ke kedutaan Jepang di luar negeri, terutama yang ada di Jakarta yang Tribunnews.com ketahui hingga saat ini memang semua adalah birokrat karier dari Jepang dan bukan non-karier.
Kalau pun ada orang Jepang biasa direkrut di kedutaan Jepang, itu adalah orang Jepang yang sudah bermukim di Indonesia, memiliki Kitas, direkrut sebagai pegawai lokal, bukan dari Jepang.
Tani sebelumnya adalah orang kepercayaan Akie Abe, sebagai sekretaris pribadi istri PM Jepang Shinzo Abe.
Pada tanggal 17 November 2015 sore hari Tani mengirimkan selembar fax ke Moritomo Gakuen yang bermasalah saat ini dalam berbagai hal termasuk pembelian tanah yang sangat murah di Osaka, menjadi kasus besar.
Sampai saat ini isi fax tersebut tidak diketahui, tidak diungkap kepada umum dengan alasan itu bukan dokumen pemerintah dan tak ada konfirmasi mengenai hal tersebut.
Diduga karena pengiriman fax sore hari, pagi harinya Tani mengkonfirmasi ke kementerian keuangan mengenai isi fax tersebut agar tidak salah kirim.
Setelah dikonfirmasi dan dapat jawaban barulah sore hari dikirimkan ke bos Moritomo Gakuen.
Sampai saat ini pihak kementerian keuangan pun tidak pernah mengkonfirmasi mengenai fax tersebut karena dianggap tidak ada.
Padahal banyak pihak menganggap isi fax itu bukti kunci utama keterlibatan dan rekomendasi Akie Abe terkait dengan pembelian tanah oleh Moritomo Gakuen sehingga Moritomo Gakuen bisa mendapatkan harga murah dari kementerian keuangan.
