Minggu, 14 September 2025

Pertama Kali PM Jepang Dua Hari Berturut-turut Bicara Telpon Dengan Presiden AS

Abe juga bertemu PM Inggris Theresa May hari ini (31/8/2017) menyampaikan hal serupa kecamannya terhadap Korut.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
PM Jepang Shinzo Abe di kantor PM Jepang Tokyo 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertama kali dalam sejarah seorang PM Jepang bicara dua hari berturut-turut dengan Presiden Amerika Serikat (AS). PM Jepang Shinzo Abe sejak 30 Agustus dan hari ini (31/8/2017) berbicara langsung dengan Presiden AS Donald Trump terkait Korea Utara (Korut).

"Kami ingin agar Korut mendapat tekanan dari banyak pihak internasional dan terlebih pihak China agar lebih serius lagi memberikan tekanan kepada Korut," papar Abe setelah berbicara dengan Trump.

Abe juga bertemu PM Inggris Theresa May hari ini (31/8/2017) menyampaikan hal serupa kecamannya terhadap Korut.

"Baru-baru ini Korut meluncurkan rudal balistik pada 29 Agustus, yang melewati Jepang, adalah provokasi keterlaluan dan berpose ancaman belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini sangat serius dan mengancam keamanan nasional Jepang. Oleh karena itu Jepang dan Inggris mengutuk Korea Utara dalam istilah terkuatnya mungkin bagi tindakan nekad tersebut. Hal ini jelas merupakan pelanggaran yang nyata dari Resolusi Dewan Keamanan PBB," tekan Abe.

Menanggapi aksi ilegal ini, Jepang dan Inggris sepakat untuk bekerja sama untuk melawan ancaman ini, dan bekerja dengan komunitas internasional untuk memperkuat tekanan terhadap Korea Utara, termasuk dengan meningkatkan kecepatan pelaksanaan sanksi dan bekerja menuju adopsi dari resolusi baru dan efektif di Dewan Keamanan PBB.

"Inilah satu bukti kalau masalah Korut benar-benar sangat mengganggu Jepang dan kali ini perlu penekanan sangat serius serta tekanan langsung ke pihak Korut dari berbagai negara," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis ini (31/8/2017).

Ae juga melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in serta PM Australia Malcolm Turnbull.

Semua pihak dalam waktu dekat berharap dapat membangkitkan rapat Dewan keamanan PBB dan mengutuk habis perbuatan Korut tersebut serta menjatuhkan sanksi lebih keras lagi terhadap Korut.

Dalam pembicaraan dengan Trump, Abe juga menyampaikan rasa prihatin atas badai "Herbie", serta menyatakan bahwa Jepang siap untuk memberikan pasokan bantuan darurat kepada AS. Trump menyambut baik uluran tangan Abe tersbeut dan menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan