Sore Ini Shinzo Abe Umumkan Pembubaran Majelis Rendah Parlemen Jepang
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Senin (25/9/2017) sore waktu Jepang akan mengumumkan rencana pembubaran majelis rendah parlemen Jepang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Senin (25/9/2017) sore waktu Jepang akan mengumumkan rencana pembubaran majelis rendah parlemen Jepang.
"Majelis rendah parlemen akan dibubarkan dalam waktu dekat dan pemilu anggota parlemen Jepang akan dilakukan Oktober mendatang," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (25/9/2017).
Setelah pembentukan kabinet barunya 3 Agustus 2017, dan dimulainya kembali rapat-rapat anggota parlemen Jepang mulai 28 September mendatang setelah reses libur musim panas lalu, akhirnya Abe akan mengumumkan pembubaran parlemen.
Beberapa politisi menentang pembubaran tersebut karena kabinet yang terbentuk 3 Agustus lalu praktis baru saja memulai pekerjaannya, belum ada hasil besar yang terlihat.
Baca: Pemilik Nikahsirri.com Terinspirasi Lelang Perawan di Rumania yang Laku Rp 33 M
Lalu apa tujuan pembubaran majelis rendah dan pemilu kembali, padahal kabinet baru saja terbentuk?
"Abe melihat saat inilah waktunya membubarkan majelis rendah, karena memang waktu yang tepat setelah pemberesan sumber daya manusia kabinet selesai dilakukan dengan kabinet barunya 3 Agustus lalu, kini saatnya memfokuskan diri agar pembahasan mendatang lebih solid dalam beberapa hal penting seperti anggaran peningkatan kualitas SDM Jepang, PPN Jepang menuju 10 persen serta perubahan UUD Jepang khususnya pasal 9," tambahnya.
Apabila anggota parlemen majelis rendah baru terpilih, dan diduga masih akan didominasi partai liberal (LDP), pembahasan menuju tiga hal utama tersebut bisa lebih lancar.
Rencana menaikkan PPN yang kini 8 persen menjadi 10 persen bulan Oktober 2019, peningkatan anggaran untuk meningkatkan kualitas SDM Jepang sebesar 2 triliun yen diharapkan bisa terlaksana dengan baik serta perubahan UUD Jepang khususnya pasal 9 diharapkan bisa mulus.
Sementara di dalam LDP kelihatan mulai ada gejolak dan satu orang politisi senior LDP Mineyuki Fukuda (53) hari ini telah memutuskan ke luar dari LDP bergabung dengan partai yang baru akan dibentuk dengan nama Partai Kibou (Partai Harapan).
Dengan oposisi yang lemah saat ini termasuk partai demokratik (DPJ)--oposisi terbesar tetapi terpecah belah--kesempatan LDP untuk memperbaharui diri dan citranya akan lebih baik lagi, sehingga dapat mendominasi majelis rendah lebih baik lagi.
Itulah harapan Abe untuk pemilu yang rencana diadakan hari Minggu 22 Oktober 2017.
Dengan mayoritas LDP di majelis rendah, semua rencana peraturan perundangan diharapkan akan mudah terlaksana disahkan dengan baik di tengah oposisi yang berantakan dan citranya sangat rendah dari berbagai hasil survei yang ada.