Rabu, 17 September 2025

Antisipasi Penipuan ATM Bank, Pertama Kali Jepang Pakai Alat Warning Otomatis Bersuara

Alat ini pertama kali dipasang di ATM di Jepang dan semoga saja dapat membantu mengurangi penipuan

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Alat khusus (device) yang secara otomatis bekerja dan bersuara kepada konsumen, memberikan warning (peringatan) kepada pengguna ATM yang diperkirakan akan terkena penipuan lewat transfer ATM 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertama kali sebuah alat (device) otomatis digunakan di tempat ATM untuk mengantisipasi penipuan lewat ATM di berbagai lembaga finansial Jepang.

Alat itu mengantisipasi otomatis dengan bersuara dan mengeluarkan lampu kerlap kerlip merah tanda bahaya kepada pengguna ATM yang diperkirakan akan terperangkap kepada penipuan.

"Alat ini pertama kali dipasang di ATM di Jepang dan semoga saja dapat membantu mengurangi penipuan yang dilakukan lewat berbagai ATM di Jepang," papar Takara Yashima, kepala markas polisi Azabu Tokyo Jepang Rabu ini (4/10/2017).

Yashima berharap pemasangan alat ini akan semakin banyak di berbagai ATM terutama ATM yang tidak (sangat jarang) dipakai oleh masyarakat.

Alat yang diproduksi oleh pabrik peralatan kghusus di Tokyo yang memproduksi berbagai alat anti penipuan dan preventif kejahatan itu, diminta khusus dibuat oleh kepolisian Metropolitan Tokyo dan kali ini pertama dipasang di sebuah shinyo kinko (bank credit union), semacam BPR Jepang, Sawayaka Shinyo Kinko di Azabu Minatoku Tokyo.

Bagaimana cara kerja alat tersebut?

Alat itu akan mulai bekerja ketika mendeteksi seseorang berbicara di dekat alat ATM tersebut, khususnya dengan ponselnya kepada seseorang yang dianggap dicurigai.

Alat itu dapat mendeteksi nada suara yang mencurigakan dengan mendeteksi dan menganalisa tinggi rendah dan frekuensi suara konsumen yang menggunakan ATM tersebut.

Apabila dicurigai maka alat itu segera bersuara otomatis memperingatkan, "Apakah prosedur yang dilakukan sudah benar? Hati-hati dengan penipuan. Silakan telpon 110 (polisi) segera," ujar alat tersebut secara otomatis.

Konsumen yang mendengar alat itu pasti akan kaget dan terperingati lebih lanjut. Selain itu pada alat juga muncul lampu kerlap kerlip merah seperti alarm yang jug amembuat konsumen semakin curiga dan sangat hati-hati lagi.

Dengan warning tersebut diharapkan konsumen tidak mengirimkan uang kepada penipu lewat ATM yang bersangkutan dan bahkan melaporkan kepada polisi.

Penipuan lewat ATM saat ini di Tokyo saja sudah mencapai kerugian 1,4 miliar yen sedikitnya per tahun, per tahun 2016. Kini hanya dalam kurun waktu delapan bulan sejak Januari sampai dengan Agustus 2017, kerugian meningkat drastis mencapai 4,8 miliar yen.

"Sekitar 7 kali lebih banyak peningkatan penipuan saat ini dibandingkan tahun lalu sangat berbahaya sekali terutam atargetnya kalangan usia lanjut di Jepang," tambahnya.

Penipuan lewat ATM dan penipuan yang disebut Ole-ole sagi di Jepang ini umumnya dilakukan satu sindikat yakuza kalangan muda yang profesional memang khusus bekerja dan ahli di bidang penipuan.

Info lengkap yakuza dapat dilihat di www.yakuza.in

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan