Guru Bahasa Inggris Warga AS Mengincar Gadis Jepang di Bawah Umur Untuk Seks
Tersangka melakukan pencabulan terhadap gadis yang masih berusia 16 tahun di bawah umur
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mengaku sebagai guru bahasa Inggris (ALT) warga Amerika Serikat (AS) yang tinggal di Jingumae Shibuya Tokyo, Jason Allison (44), minggu lalu ditangkap polisi karena dituduh melakukan tindak pidana pencabulan kepada gadis Jepang di bawah umur.
"Tersangka melakukan pencabulan terhadap gadis yang masih berusia 16 tahun di bawah umur, ditangkap polisi dan ternyata setelah diselidiki dia sudah melakukan berkali-kali kepada gadis di bawah umur lainnya juga," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (25/10/2017).
Pengusutan kepolisian ternyata menunjukkan bahwa warga AS ini ternyata di masa lalu telah melakukan hal tersebut kepada 40 gadis Jepang lainnya.
"Saya tidak tahu dia berusia 16 tahun," tanggapan tersangka kepada pihak polisi.
Bulan Juni lalu Allison bertemu dengan gadis berusia 16 tahun di sebuah jalan di distrik Roppongi, Minato Tokyo. Mereka kemudian memulai korespondensi melalui jalur aplikasi smartphone.
Pada hari kejadian, Allison mengajak menonton DVD bersama. Bertemu di Omotesando dan ke rumah tinggalnya.
"Mari kita tonton DVD bersama." Mereka kemudian bertemu di daerah Omotesando sebelum pergi ke tempat tinggalnya.
Allison menerapkan strategi yang sama pada hari sebelumnya dengan mendekati gadis lain, siswi SMA di sebuah jalan dekat Stasiun JR Shibuya. Dia kemudian membawanya ke kediaman seorang kenalan Jepangnya.
Tersangka juga pernah ditangkap dalam dugaan pelecehan seksual terhadap siswa sekolah menengah berusia 15 tahun bulan April 2011 i dari perfektur Kanagawa.
Meskipun tidak diadili dalam kasus ini, Allison ditangkap kembali karena insiden serupa dan didenda di sebuah pengadilan ringkasan setelah diadili secara tidak resmi.
Kemudian Allison dipekerjakan di sebuah sekolah menengah metropolitan yang berbeda.
Mengingat sejarahnya, majalah minggu Jepang Gendai telah menjuluki Allison sebagai "Lolicon Yankee," sebuah ungkapan yang mengacu pada kompleksitas Lolita, ketertarikan oleh pria pada seorang gadis yang jauh lebih muda (di bawah umur).
"Setiap SMA kota membuat kontrak kerja dengan ALT setelah melakukan wawancara, mengamati pelajaran simulasi dan melakukan prosedur lain," kata seorang penyidik.
Namun karena tidak ada database yang berisi informasi tentang orang asing yang bisa berbagi, polisi mengalami kesulitan mendeteksi orang asing tersebut, kecuali dia sendiri menjelaskan sejarahnya.
Majalah Gendai menunjukkan bahwa Allison dipekerjakan sebagai ALT untuk menjadi dekat dengan gadis-gadis muda, menyindir ide Gubernur Tokyo Yuriko Koike yang mau melipatgandakan guru bahasa Inggris di Tokyo.
"Koike, apakah kamu memperhatikan hal ini?" tulis majalah Nikkan Gendai edisi minggu ini.