Lembaga Riset Jalan Tol Jepang Temukan Banyak Fungsi Pohon Rembet Tsuta
Ternyata pemasangan tembok untuk tsuta merupakan hasil penelitian dari Pusat Penelitian Teknologi Laboratorium Penghijauan Jalan Raya (highway) Jepang
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tidak sedikit jalan tol di Jepang yang bagian kanan dan kirinya ditembok tinggi batako dan sengaja dirembeti pohon sejenis pohon anggur yang di Jepang disebut tsuta (Parthenocissus tricuspidata).
"Perhatian bukan pada tembok karena tembok itu bisa dibuat murah sekali bahan yang sederhana. Batu murah itu hanya untuk perantara saja supaya bisa ditumbuhi tsuta rembetan pohon anggur sampai lebat menutupi semua tembok itu," kata seorang peneliti sumber Tribunnews.com, Selasa (16/1/2018).
Ternyata pemasangan tembok untuk tsuta merupakan hasil penelitian dari Pusat Penelitian Teknologi Laboratorium Penghijauan Jalan Raya (highway) Jepang, yang dilakukan sejak tahun 1972 sampai tahun 2002.
Hasilnya ternyata sangat mengejutkan.
Ternyata tumbuhan itu bukan hanya untuk keasrian lingkungan, menghisap CO2, membersihkan udara sekitar, tetapi masih banyak fungsi lain dan keunggulan dari tsuta.
Baca: Bupati Talaud Sri Wahyumi Melawan, Tetap Masuk Kantor Meski Sudah Dinonaktifkan
Manfaat lain selain menghasilkan anggur, bisa saja dimakan kalau berbuah.
Ternyata hasil penelitian adalah, dengan rembetan pohon tsuta yang memenuhi tembok pinggir jalan tol, kedap suara terhadap sekeliling sangat baik, sehingga rumah-rumah yang berada di samping jalan tol tidak berisik lagi.
Suara keributan jalan raya tol teredam oleh rembetan pohon anggur tersebut.
Tidak heran kalau pusat penelitian tersebut mengembangkan produksi benih pohon tsuta itu sebanyak mungkin.
Dedikitnya kini ada 430.000 benih yang bakal disebarkan ke berbagai tempat terutama untuk tembok jalan tol.
Meskipun demikian benih ini juga sudah tersebar luas di pasaran di Jepang bisa dibeli siapa saja.
Hal menarik lagi dari penelitian itu, pohon rembet yang biasanya disebutkan para arsitek bisa merusak tembok, ternyata jenis tsuta ini tidak merusak tembok.
Sebaliknya mudah dilepaskan walaupun sudah lebat merembet menutupi tembok sehingga tembok mudah dibersihkan kembali polos seperti asal.